Jangan sepelekan tanda-tanda narsistik pada diri seseorang, terutama orang terdekat kita seperti pacar. Narsistik yang membahayakan merupakan gangguan psikologis yang bisa berupa kekerasan verbal dan emosional, sabotase, keras kepala, suka mengontrol dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut sering ditunjukkan oleh orang-orang yang kurang rasa empati, dan suka memaksakana kehendaknya sendiri. Sebagai akibatnya, korban dari perlakuan tersebut bisa mengalami depresi, sering merasa gelisah, trauma, dan merasa dri enggak berarti.
Sebelum kita menjadi korban dan merasakan dampak negatifnya berkepanjangan, kita perlu tahu 7 tanda kita telah mnejadi korban pacar yang narsistik.
Mengesampingkan kebutuhan dan mengorbankan perasaan
Saat pacar nkita yang narsistik mulai mengontrol jalannya hidup kita, kita jadi mnegesampingkan segala kebutuhan dan keinginan kita, seperti hobi, cita-cita, sahabat, hingga urusan pribadi kita.
Meski cepat atau lambat, kita bakal sadar kalau dia enggak akan puas dengan apapun yang kita lakukan.
Memisahkan diri dari lingkungan
Tanpa kita sadari, kita yang menjadi korban dari pacar yang narsistik akan cenderung suka memisahkan diri dari lingkungan atau dinamakan dissociation. Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan bantuan terapi trauma.
Selalu berhati-hati
Trauma lain yang ditimbulkan dari perilaku narsistik adalah kita jadi merasa harus berhati-hati dan menjaga perilaku yang kita lakukan. Rasa spontanitas kita untuk mengeluarkan pendapat atau melakukan hal yang semestinya bisa dengan bebas kita lakukan jadi enggak bisa tersalurkan. Keadaan ini makin parah kalau kita terus-terusan disalahkan sama pacar kita yang narsistik.
Mengalami masalah kesehatan
Gejala lainnya adalah kita jadi mengalami masalah kesehatan, seperti berat badan yang naik atau pun turun secara drastis, menjadi cepat tua, susah tidur dan punya mimpi buruk.
Sering membandingkan diri dengan orang lain
Pacar yang sering merasa enggak puas dengan diri kita yang apa adanya ini, memicu kita jadi cenderung membandingkan diri dengan orang lain. Parahnya lagi, kita malah cenderung menyalahkan diri sendiri saat kita menjadi korban.
Susah percaya sama orang
Akhirnya, kita jadi susah untuk percaya sama orang. Kita jadi berpikir kalau apa yang mereka lakukan adalah ancaman bagi kita, terlebih lagi kaena kita sudah dikhianati oleh orang yang sebelumnya kita percaya.
Ada keinginan untuk bunuh diri
Parahnya dari perlakuan narsistik yang berbahaya adalah, korban bisa mengalami keinginan untuk melakukan bunuh diri. Kita merasa diri enggak berarti dan mengalami depresi serta sering merasa gelisah secara berkepanjangan.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR