Ketika bangun tidur, rasanya napas enggak enak banget alias bau. Atau sering dikenal dengan istilah bau naga.
Yuk cari tahu penyebab napas bau naga setelah bangun tidur ini.
(Baca juga: 12 penyakit yang bisa dideteksi dari kondisi perut)
Produksi air liur berkurang
Perlu diketahui bahwa sebagian besar napas bau saat pagi hari terjadi karena produksi air liur saat tidur berkurang, kata Mazen Natour, D.M.D., seorang prostodontis yang tinggal di Manhattan, New York.
Air liur berfungsi membersihkan bakteri penyebab bau mulut. Ketika produksi air liur bekurang, maka bakteri penyebab bau mulut cepat berlipat ganda.
Jadi, semakin kering mulut, makin tinggi kesempatan memiliki bau naga di pagi hari.
Bernapas melalui mulut, mendengkur, dan menggunakan obat tertentu juga dapat menyebabkan kekeringan—sehingga membuat napas pagi menjadi lebih buruk.
(Baca juga: 9 pekerjaan hits yang enggak perlu ke kantor. Kamu tertarik?)
Tanda yang harus diperhatikan
Dalam kebanyakan kasus, bau naga tidak perlu dikhawatirkan. Namun ada kondisi tertentu di mana bau mulut yang luar biasa bisa mengindikasikan masalah kesehatan. Kondisi ini pertanda penyakit infeksi gusi, yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke.
Di sisi lain, bau mulut yang memburuk mengindikasikan adanya infeksi seperti abses atau masalah gastrointestinal seperti GERD, kata Natour. Konsultasikan dengan dokter jika napas tiba-tiba berbau busuk lebih dari biasanya.
(Baca juga: 6 perbedaan antara guru di SMA dan dosen di kuliah)
Cara menghindarinya
Jika ingin menghindari napas bau di pagi hari, pastikan menyikat dan membersihkannya dengan benar sebelum tidur, karena sisa makanan memberikan lebih banyak makanan untuk bakteri berkembang biak di mulut dalam semalam.
"Sikat gigi dua sampai tiga menit, dan sikat lidah. Lebih dari setengah bakteri penyebab bau mulut tumbuh di lidah," katanya.
Akhiri aktivitas membersihkan gigi dengan menggunakan obat kumur bebas alkohol. Untuk memastikan bebas dari masalah gusi, abses, gigi berlubang, dan penyebab lainnya untuk bau mulut, maka harus rutin ke dokter gigi.
(Baca juga: selain herpes, ini alasan munculnya benjolan di vagina)
(Kahfi Dirga Cahya – Lusia Kus Anna/kompas.com)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR