“Kadang aku ngerasa cuma jadi selirnya dia doang,” kata Salsa, “Dia udah punya pacar, tapi masih sering ngehubungin aku, bahkan pernah juga kita berdua telponan sampai 7 jam.”
Enggak ada kejelasan dari si cowok
Beberapa kali Salsa juga sempat mencoba meluruskan hubungannya dia dengan si cowok dengan cara ngobrol baik-baik.
“Aku udah sering nyoba buat memperjelas hubungan aku sama dia. Tapi jawaban dia selalu ‘ya, aku sama pacar aku tuh pacaran sebagai status aja kok. Yang beda, aku sama kamu masih bisa deket kaya dulu’ dia jawab gitu mulu.”
Hingga saat ini, Salsa mengaku dirinya memang masih belum bis ategas mengambil keputusan dan selalu lunak kalau si cowok udah mulai ngedeketin lagi.
(Baca juga: 12 Masalah yang Sering Dialami Cewek Introvert Sehari-hari. Pernah Mengalaminya?)
Dampak merebut pacar orang lain
Merebut pacar orang akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional kita, apapun alasannya. Seperti kasus yang dihadapi Salsa, dirinya sendiri malh yang terus-terusan menyiksa diri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi, Joshua Foster, ada beberapa dampak buruk dari merebut pacar orang. Salah satunya adalah menjadi kurang berempati, sehingga enggak peduli dengan keadaan orang lain.
Selain itu, orang yang merebut pacar orang lain jadi cenderung enggak memiliki kontrol emosi dan enggak terorganisir. Narsistik, egois dan merasa diri selalu benar juga menjadi emosi yang mengekang orang tersebut.
Bukan hanya perebut yang salah
Enggak sedikit yang menganggap kalau perebut pacar orang adalah satu-satunya pihak yang patut disalahkan. Padahal nyatanya, selingkuh bisa terjadi karena dilakukan kedua belah pihak, yakni cewek yang mendekati dan cowok itu sendiri.
Kalau cowok yang sudah punya pacar memberi respon PDKT dari cewke lain dan memutuskan untuk menjalin hubungan diam-diam dengan cewek itu, cowok ini juga merupakan pihak yang salah.
(Baca juga: Kenali Yuk! 3 Info Tentang Penyakit Lambung yang Bernama GERD)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR