Rasa sedih itu hal yang manusiawi untuk dirasakan oleh siapa saja. Termasuk, ketika kita bersedih karena idola meninggal.
Namun, tidak semua orang bisa memahami perasaan ini. Alasan si idola tidak mengenal kita, sehingga untuk apa bersedih, seringkali menjadi dalih.
Padahal kita hanya ingin menyalurkan perasaan.
Beberapa hari terakhir, kita dikejutkan dengan berita meninggalnya beberapa selebriti.
Dolores O’Riordan, vokalis The Cranberries, meninggal akibat depresi. Tidak lama berselang, Jeon Tae Soo, salah seorang aktor Korea meninggal akibat depresi.
Mundur lagi beberapa hari ke belakang, berita meninggalnya selebriti ternama membuat jutaan fans di dunia menangis.
Jonghyun, Chester Bennington, Chris Cornell, Kim Joo Hyuk, Whitney Houston, dan masih banyak lagi.
(Baca juga: Album Posthumous milik Jonghyun ‘SHINee’ dirilis. Berikut faktanya)
Salahkah jika kita berduka? Tentu saja tidak
Namun, banyak yang menyembunyikan perasaan duka ini. Ada semacam perasaan malu karena tidak semua orang bisa menerima perasaan duka.
Kita mungkin tidak punya hubungan personal dengan si idola, dan kita hanya satu di antara sekian juta orang yang mengaguminya sehingga dia tidak mengenal kita, tapi itu bukan jadi halangan untuk menangis, karena itu cara kita menyalurkan duka.
David Kaplan dari American Counseling Association menyebutkan, “berduka itu berbeda untuk semua orang. Kita punya kecenderungan untuk menyamaratakan duka. Namun duka adalah duka dan setiap orang punya cara berbeda.”
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR