Umumnya, vagina setiap perempuan memang secara alami mengandung jamur di dalamnya. Tapi jamur tersbeut dapat berbahaya untuk kesehatan vagina jika berkembang semakin banyak.
Jumlah jamur yang berkembang semakin banyak ini lah, yang akhirnya bisa memicu infeksi jamur. Yuk kenali lebih lanjut tentang infeksi jamur. Cewek wajib tahu!
(Baca juga: Alasan Munculnya Benjolan Pada Payudara. Bukan Cuma Karena Kanker!)
Disebabkan oleh jamur yang tumbuh di vagina
Infeksi jamur pada vagina disebabkan oleh ketidakseimbangan jamur vagina atau bakteri alami dalam vagina. Biasanya, hal-hal yang menyebabkan ketidakseimbangan ini adalah perubahan pola diet, obat-obatan (seperti antibiotik), atau penyakit lainnya seperti diabetes atau autoimmune disorder yang bisa meningkatkan risiko infeksi.
Antibiotik yang biasanya menyebabkan infeksi jamur adalah yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan infeksi kandung kemih. Demikian dipaparkan oleh ob-gyn dari Indiana University Health, dr. Katherine McHugh.
Menurut dr. McHugh banyak asumsi yang mengatakan bahwa infeksi jamur termasuk dalam infeksi menular seksual, padahal kenyataannya hanya sebagian kecil infeksi jamur yang bisa ditularkan oleh dua orang yang sedang berhubungan seksual.
Selain diabetes dan autoimmune disorder, perempuan yang sedang hamil juga rawan menderita infeksi jamur, penggunaan high-estrogen dalam alat kontrol kehamilan, dan penggunaan semprotan vagina, juga merupakan pemicu infeksi jamur vagina.
Gejala berupa cairan vagina
Beberapa gejala infeksi jamur yang sering ditemukan adalah keluarnya cairan berwarna putih dan bertekstur kental dari vagina dan gatal-gatal baik gatal-gatal di area kecil vagina atau bahwan keseluruhan. Gejala lainnya adalah terasa seerti terbakar pada bagian tersebut, kemerahan dan bengkak, serta sakit saat buang air kencing atau saat berhubungan seks.
(Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Ingrown Hair yang Tumbuh di Vagina. Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah!)
Apa yang harus dilakukan jika kita menderita infeksi jamur?
Jika menemukan gejala-gejala tersbeut terjadi pada kita, ada beberapa treatment yang bis akita lakukan. Misalnya dengan mengoleskan kream anti jamur dan suppositoria yang bisa menghilangkan infeksi jamur dalam satu hingga tiga hari.
Namun untuk diagnosa dan perawatan yang lebih tepat, kita bisa segera menghubungi dokter.
Sementara untuk proses pencegahannya, kita bisa mengonsumsi makanan-makanan yang untuk mencegah potensi infeksi jamur. Makanan yang bisa kita konsumsi di antaranya seperti yogurt. Selain itu, kita juga bisa mengonsumsi probiotik dan menghindari pemakaian sabun beraroma kuat.
Infeksi jamur vs Bacterial vaginosis
Banyak kasus di mana perempuan yang menderita infeksi jamur juga menderita bacterial vaginosis. Misalnya ketika sedang menyembuhkan bacterial vaginosis malah memicu infeksi jamur atau pun sebaliknya.
Jika kita mengalami kondisi seperti ini, kita perlu segera memeriksakan diri ke dokter ob-gyn atau dokter spesialis kesehatan organ intim. (cosmopolitan.com)
(Baca juga: 6 Jenis Bau Vagina Yang Perlu Cewek Tahu!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR