Guru Matematika Mencoba Mengenal Muridnya yang Introvert
Seorang guru bernama Amy Mistika dengan akun twitter @amymistika membagikan pengalamannya ketika menghadapi seorang muridnya yang introvert, Yip Kah Shzen.
Dilansir dari laman malaysiandigest.com, Amy menceritakan kisah awal dia masuk ke dalam kelas yang berisik. Semua murid berdiri dan mengenalkan diri mereka masing-masing, kecuali Kah Shzen yang menolak untuk melakukannya dan hanya melihat ke bawah menghadap mejanya.
Salah satu teman kelasnya mengatakan, “Guru, dia pemalu”. Dan sejak saat itu, Amy lebih memerhatikan Kah Shzen dengan mengubah posisi duduk dan Kah Shzen duduk di depan.
Suatu haritu, aku cek buku dia. Rupanya, selama ni dia tulis dan salin setiap calit marker yg aku tulis kt whiteboard. SETIAP benda. Allah pic.twitter.com/hEqr8YUG2W
— Orked ???? (@amymistika) December 5, 2017
Tidak disangka, Kah Shzen bisa menyerap pelajaran dengan pintar dan bahkan menyalin semua yang Amy berikan. Amy pun mengatakan, “Dia bukannya enggak berguna. Dia hanya butuh ekstra perhatian dan saya secara pribadi memberikan perhatian padanya.”
Ketika guru yang lain menyerah pada Kah Shzen, Amy justru dengan sabar mendekati Kah Shzen dan bertekad untuk menjadikannya murid pintar. Ketika minggu terakhir Amy di sekolah itu, Kah Shzen menuliskan catatan untuknya, dengan tulisan “Terima kasih, guru.”
Aku buka kertas tu. Dia cuma tulis satu ayat. “THANK YOU, TEACHER”. Allahu , walau nampak ayat tu simple. Tapi bg aku, besar maknanya. ????
— Orked ???? (@amymistika) December 5, 2017
Karena hal ini, Amy pun banyak mendapatkan pujian atas sikap dan kesabarannya dalam menghadapi muridnya yang introvert.
Guru yang Menolong Anak Kecil dari Kemiskinan dan Kekerasan
Evandro Joao Silva, seorang guru asal Brazil memiliki kisah telah menolong seorang anak laki-laki dari kemiskinan dan juga kekerasan yang melanda hidup anak tersebut lewat musik.
Dilansir dari laman yourstory.com, Silva dan murid-muridnya memainkan musik untuk mengumpulkan dana yang akan disumbangkan pada anak-anak yang sakit agar mereka bisa sembuh dan bebas.
Namun pada 18 Oktober 2009, Silva meninggal karena ditembak oleh perampok di Rio de Janeiro. Gambar di bawah ini adalah salah seorang murid Silva, bernama Diego Frazao Torquato yang lagi memainkan biola di pemakaman Silva.
Diego adalah anak yang mengalami radang paru-paru dan meningitis sejak usia 4 tahun. Silva pun membantunya dan mengajarkannya bermain biola. Sedihnya lagi adalah satu tahun setelah meninggalnya Silva, Diego meninggal karena penyakit leukemia.
(Baca juga : 5 Kisah Guru di Indonesia yang Paling Mengharukan dan Bisa Mengunggah Hati Kita)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR