Guru adalah orang tua pengganti kita di sekolah. Ketika kita di sekolah, para guru lah yang memiliki tanggungjawab sebagai orang tua kita, mereka menyayangi kita dan juga berusaha untuk jadi orang tua yang baik di sekolah.
Guru juga selalu berusaha untuk bisa mengajar murid-muridnya dengan baik, dan kelak muridnya akan jadi orang sukses dan ilmu yang disampaikannya bisa menjadi bekal hidup.
Di antara semua guru yang hebat-hebat, ada beberapa dari mereka yang mengalami kesulitan tersendiri dalam mengajar. Namun mereka membuktikan kalau mereka enggak menyerah dan bertekad untuk menyampaikan ilmu yang mereka pahami.
Ini dia 5 kisah perjuangan guru yang mengharukan di seluruh dunia, inspiratif!
Guru Menggambar Microsoft Word di Papan Tulis
Seorang guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) asal Ghana, menjadi viral di media sosial karena ada foto dirinya yang lagi menggambar tampilan Microsoft Word di papan tulis.
Dilansir dari laman kompas.com, guru tersebut bernama Richard Appiah Akoto, mengajar di SMP Betenase di Sekyedomase.
Sekolah tersebut belum memiliki komputer sejak 2011, sehingga Akoto pun menggambar tampilan Microsoft dengan kapur warna-warni di papan tulis hitam di depan sekitar 100 muridnya.
Untungnya, sudah ada beberapa donatur yang memberikan komputer desktop dan laptop, serta pusat pelatihan komputer, NIIT Ghana yang berbasis di Accra juga menyumbangkan lima unit komputer desktop dan tiga buku TIK, serta laptop pribadi untuk Akoto.
(Baca juga : 6 Perbedaan Antara Guru di SMA dan Dosen di Kuliah!)
Guru Membuka Sekolah Gratis di Bawah jembatan
Dilansir dari laman buzzfeed.com, Rajesh Kumar Sharma membuka sebuah sekolah gratis di bawah jemabatan di New Delhi untuk memberikan pendidikan pada anak-anak miskin yang tinggal di sekitar jembatan tersebut.
Anak-anak yang bersekolah duduk di tanah yang dilapisi tikar. Dan bagi gurunya, ada beberapa plastik dan juga bangku kayu serta beberapa kotak batang baja untuk menyimpan daftar kehadiran dan catatan sekolah.
Dilansir dari laman theweekendleader.com, sekitar 200 anak mendatangi sekolah ini dan kegiatan belajar mengajar akan mulai dari jam 9 pagi hingga jam 2 siang dalam dua kelompok.
Mereka diajarkan untuk membaca, menulis, bahasa Inggris dasar, bahasa India, ilmu pengetahuan alam, matematika, sejarah dan juga geografi. Sharma membuka sekolah ini pada tahun 2007 dan menyadari kalau semua anak-anak ini berasal dari keluarga yang miskin sehingga mereka enggak sanggup membiayai anak mereka sekolah.
Seorang Guru Menenangkan Muridnya dari Teror Penembakan di Luar Sekolah Mereka
Ketika ada peristiwa penembakan yang brutal dan menyeramkan, reaksi alamiah seseorang adalah akan merasa panik dan juga ketakutan.
Tapi tidak dengan yang dilakukan oleh Martha Rivera Alains, seorang guru asal Mexico yang menjadi pahlawan ketiak dia berhasil menenangkan murid-muridnya dan berhasil menyelamatkan mereka.
Dilansir dari laman theguardian.com, Martha dengan beraninya membuat kelasnya yang berisikan murid berusia 5 dan 6 tahun untuk berbaring di lantai kelas mereka, dan juga mencoba untuk menenangkan mereka dengan memimpin paduan suara melalui sebuah lagu dari acara televisi Barney & Friends.
Martha mengaku kalau sesungguhnya dirinya pun merasa takut, “Tentu saja saya takut, tapi saya katakan padamu, anak-anak saya yang membuat saya bisa melaluinya.”
Sementara itu, kejadian yang terjadi di tahun 2011 ini telah menewaskan lima orang di tempat taksi dekat sekolah yang menjadi korban penembakan dilakukan oleh seorang pria.
Kita bisa lihat bukti videonya di sini girls.
(aca juga : Ketika Ada Guru yang Menganiaya atau Melakukan Kekerasan Pada Muridnya di Sekolah)
Guru Matematika Mencoba Mengenal Muridnya yang Introvert
Seorang guru bernama Amy Mistika dengan akun twitter @amymistika membagikan pengalamannya ketika menghadapi seorang muridnya yang introvert, Yip Kah Shzen.
Dilansir dari laman malaysiandigest.com, Amy menceritakan kisah awal dia masuk ke dalam kelas yang berisik. Semua murid berdiri dan mengenalkan diri mereka masing-masing, kecuali Kah Shzen yang menolak untuk melakukannya dan hanya melihat ke bawah menghadap mejanya.
Salah satu teman kelasnya mengatakan, “Guru, dia pemalu”. Dan sejak saat itu, Amy lebih memerhatikan Kah Shzen dengan mengubah posisi duduk dan Kah Shzen duduk di depan.
Suatu haritu, aku cek buku dia. Rupanya, selama ni dia tulis dan salin setiap calit marker yg aku tulis kt whiteboard. SETIAP benda. Allah pic.twitter.com/hEqr8YUG2W
— Orked ???? (@amymistika) December 5, 2017
Tidak disangka, Kah Shzen bisa menyerap pelajaran dengan pintar dan bahkan menyalin semua yang Amy berikan. Amy pun mengatakan, “Dia bukannya enggak berguna. Dia hanya butuh ekstra perhatian dan saya secara pribadi memberikan perhatian padanya.”
Ketika guru yang lain menyerah pada Kah Shzen, Amy justru dengan sabar mendekati Kah Shzen dan bertekad untuk menjadikannya murid pintar. Ketika minggu terakhir Amy di sekolah itu, Kah Shzen menuliskan catatan untuknya, dengan tulisan “Terima kasih, guru.”
Aku buka kertas tu. Dia cuma tulis satu ayat. “THANK YOU, TEACHER”. Allahu , walau nampak ayat tu simple. Tapi bg aku, besar maknanya. ????
— Orked ???? (@amymistika) December 5, 2017
Karena hal ini, Amy pun banyak mendapatkan pujian atas sikap dan kesabarannya dalam menghadapi muridnya yang introvert.
Guru yang Menolong Anak Kecil dari Kemiskinan dan Kekerasan
Evandro Joao Silva, seorang guru asal Brazil memiliki kisah telah menolong seorang anak laki-laki dari kemiskinan dan juga kekerasan yang melanda hidup anak tersebut lewat musik.
Dilansir dari laman yourstory.com, Silva dan murid-muridnya memainkan musik untuk mengumpulkan dana yang akan disumbangkan pada anak-anak yang sakit agar mereka bisa sembuh dan bebas.
Namun pada 18 Oktober 2009, Silva meninggal karena ditembak oleh perampok di Rio de Janeiro. Gambar di bawah ini adalah salah seorang murid Silva, bernama Diego Frazao Torquato yang lagi memainkan biola di pemakaman Silva.
Diego adalah anak yang mengalami radang paru-paru dan meningitis sejak usia 4 tahun. Silva pun membantunya dan mengajarkannya bermain biola. Sedihnya lagi adalah satu tahun setelah meninggalnya Silva, Diego meninggal karena penyakit leukemia.
(Baca juga : 5 Kisah Guru di Indonesia yang Paling Mengharukan dan Bisa Mengunggah Hati Kita)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR