Kasus 3: Suka Dibanding-bandingkan
Kita punya sahabat, kakak, atau adik yang satu sekolah dengan kita. Sayangnya kemampuan dan prestasi kita berbeda dengan mereka. Guru pun jadi sering membanding-bandingkan kita dengan mereka.
What to Do:
Kita pasti diabndingkan dengan yang lebih hebat dan lebih pintar dari diri kita. Kalau memang itu kenyataannya, tunjukkan kalau kita mengakuinya dan tidak membantahnya. Tanggapi dengan respon yang ringan dan ceria. Kalau kita menunjukkan sikap enggak suka, ini makin memperkuat keyakinan si guru kalau kita memang ‘kurang’.
Tiap orang pasti punya kelebihan masing-masing. Ini mungkin yang belum dilihat guru dari diri kita. Jadi kalau kita enggak jago bahasa Inggris seperti kakak kita atau jago Matematika seperti sahabat kita, buktikan kita punya prestasi lain. Misalnya kita jago ekskul atau jago di pelajaran sejarah.
Kalau cara yang kita lakukan gagal?
Hal yang paling pahit adalah sampai kapan pun dan seberapa pun keras usaha kita, guru itu enggak akan pernah berubah. Jangan-jangan kita harus menerima sampai kapan pun dicap sebagai ‘si tukang rebut di kelas’, diperlakukan jutek oleh guru atau diabding-bandingkan. Yang penting jangan ulang kesalahan yang sama. Dan tenang aja, girls, masa sekolah pasti akan selesai dan kita terlepas dari guru itu. Percaya deh, enggak hanya kita yang mengalmainya. Coba sharing dengan teman lain yang mengalami nasib sama. Kelak bis ajadi cerita yang lucu untuk dikenang, lho!
(Baca juga: 5 Alasan Cewek Lama Jomblo Menurut Penulis Buku Tentang Hubungan)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR