1. Genetik: OCD bisa dipicu dari faktor genetis. Seseorang yang memiliki saudara kembar atau keluarga dekat dengan riwayat OCD memiliki risiko akna mengalami OCD juga.
2. Struktur Otak: Berdasarkan penelitian yang berjudul Brain Structural Abnormalities in OCD: Converging Evidence From White Matter and Grey Matter menyebutkan bahwa ketidakwajaran grey matter dalam otak manusia juga bisa memicu OCD. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23174435
3. Lingkungan: Pernah mengalami hidup yang stres seperti trauma juga bisa memicu OCD. Seseorang yang memiliki tic disorder, anxiety disorder, depresi atau menjadi korban kekerasan rawan memiliki OCD.
Sumber:
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
National Institute of Health. Obsessive-Compulsive Disorder. https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/obsessive-compulsive-disorder-ocd.shtml
Obsessive-Compulsive and Related Disorders. (2013). The SAGE Encyclopedia of Abnormal and Clinical Psychology. doi:10.4135/9781483365817.n154
Welter, M., Burbaud, P., Fernandez-Vidal, S., Bardinet, E., Coste, J., Piallat, B., Mallet, L. (2011). Basal ganglia dysfunction in OCD: Subthalamic neuronal activity correlates with symptoms severity and predicts high-frequency stimulation efficacy. Translational Psychiatry,1(5). doi:10.1038/tp.2011.5
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR