Setelah menuntaskan studi S1, sebagian orang akan memilih untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Enggak hanya di dalam negeri, banyak juga yang bercita-cita untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Beberapa beasiswa studi di luar negeri sudah mulai dibuka. Selain LPDP, ini 5 beasiswa luar negeri yang bisa kita pertimbangkan.
(Baca juga: 5 Persiapan Ini Bikin Kita Lebih Gampang Mengajukan Persyaratan Buat Dapat Beasiswa LPDP)
Beasiswa Fulbright
Beasiswa dari pemerintah Amerika Serikat ini ditawarkan ke 155 negara dan ada sekitar 7500 beasiswa diberikan setiap tahunnya. Enggak hanya untuk pelajar mancanegara, beasiswa Fulbright juga disiapkan bagi warga Amerika Serikat sendiri.
Di Indonesia, Fulbright dikelola oleh AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Ada beberapa jenis beasiswa S2 yang ditawarkan Fullbright, di antaranya Fulbright Master of Science & Technology Initiative Degree Program, Fulbright-DIKTI Master’s Degree Program, Fulbright Presidential Scholarship, Fulbright-Freeport Master’s Degree Program, dan lainnya.
Beasiswa Chevening
Selain Amerika Serikat, Inggris juga jadi pilihan banyak pencari beasiswa. Beasiswa ini ditawarkan Pemerintah Inggris bagi mahasiswa melalui pendanaan Foreign and Commonwealth Office (FCO). Chevening sudah ditawarkan sejak 1983 pada 116 negara di seluruh dunia selain Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kuota per tahunnya adalah 700 beasiswa dan memiliki lebih dari 41 ribu alumni.
Bukan hanya menanggung biaya kuliah S2, beasiswa Chevening juga memberikan tiket perjalanan, biaya penyusunan tesis, tunjangan hidup, dan uang saku bulanan. Alanda Kariza pernah mendapatkan beasiswa ini untuk kuliah di Inggris.
(Baca juga: 5 Beasiswa S1 di Korea Selatan yang Bisa Didapatkan Calon Mahasiswa Dari Indonesia)
Beasiswa ADS (Australia Awards)
Beasiswa dari pemerintah Australia ini ditujukan untuk negara-negara berkembang. ADS dikenal sebagai beasiswa yang paling royal. Selain semua biaya ditanggung, jumlah biaya hidup yang diberikan juga perbedaannya cukup signifikan dibandingkan dengan Chevening dan LPDP. ADS juga mengizinkan penerima beasiswanya untuk bekerja dan mendapatkan gaji di Australia, lho.
Di Indonesia, beasiswa ADS ditawarkan untuk level studi S2 dan S3 di sejumlah universitas Australia. Indonesia juga merupakan salah satu prioritas bagi pemerintah Australia.
Beasiswa DAAD
Selain Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, Jerman juga menjadi salah satu tujuan utama pelajar dari seluruh dunia. Salah satu penerima beasiswa ini adalah mantan Presiden RI B.J. Habibie.
Penerima beasiswa DAAD bukan hanya pelajar, tapi juga profesional muda dari berbagai negara berkembang di Afrika, Asia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Eropa Timur. Penerima beasiswa akan mendapatkan tanggungan biaya kuliah, biaya perjalanan, asuransi kesehatan, dan tunjangan lain. Setiap tahun sekitar 70.000 beasiswa diberikan.
(Baca juga: Ragu Nyari Beasiswa Ke Luar Negeri Karena Enggak Jago Bahasa Inggris? Coba 3 Beasiswa Ini!)
Beasiswa Erasmus +
Beasiswa Erasmus+ bisa jadi pilihan untuk kita yang pengin melanjutkan studi di Eropa. Sekitar 27 negara di Eropa ikut serta mendanai beasiswa ini. Selain untuk mendukung studi bagi pelajar internasional, beasiswa Erasmus+ juga digunakan sebagai sarana promosi untuk memperkenalkan negara-negara di Eropa. Ratusan beasiswa ditawarkan dan menanggung biaya kuliah di Eropa, biaya hidup, tempat tinggal, asuransi, dan biaya perjalanan.
Jadi, kamu udah siap untuk pilih beasiswa yang mana nih?
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Andien Rahajeng |
Editor | : | Andien Rahajeng |
KOMENTAR