Istilah “social anxiety” akhir-akhir ini sering dipakai secara bebas untuk mendeskripsikan gangguan yang dihadapi orang-orang yang enggak nyaman berada dalam situasi sosial tertentu. Padahal banyak macam dari social anxiety yang lebih spesifik, seperti takut berbicara di hadapan umum, atau bahkan takut makan di depan umum.
Perlu diingat, merasa cemas dan enggak nyaman dalam sebuah situasi sosial enggak berhubungan dengan kepribadian kita sebagi seorang ekstrovert atau introvert. Ada juga ekstrovert yang tetap bisa mengidap gangguan psikis ini.
Dilaporkan oleh Social Anxiety Institute, rasa takut dinilai dan dianggap buruk oleh orang lain menempati urutan ke-3 sebagai gangguan kesehatan mental yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Amerika Serikat. Sekitar 7 persen dari populasi AS mengalami suatu gangguan psikologis.
(Baca juga: Mengenal Social Anxiety Disorder, Bukan Rasa Cemas Biasa!)
Salah satu penyebab kita takut akan penilaian orang bisa jadi trauma bawaan dari kecil. Saat kecil, mungkin kita pernah jadi anak pemalu dan pengin dapat diterima orang lain. Hal ini bisa juga masalah turun-temurun dalam keluarga atau pernah merasa dipermalukan di tempat umum yang menyebabkan trauma.
Yang harus kita ingat, social anxiety bukan suatu penyakit bawaan lahir. Jadi kita bisa terus berusaha untuk menghilangkannya. Tergantung dari intensitas rasa cemas dan takut, waktu dan usaha yang diperlukan setiap orang berbeda-beda. Tapi social anxiety bisa diatasi. Berikut penjelasan yang dilansir dari laman Elitedaily.com:
(Baca juga: 9 Jenis Penyakit Gangguan Mental yang Harus Kita Tahu!)
Cari tahu hal spesifik yang membuat kita merasa cemas
Memecahkan suatu masalah tentu saja butuh proses. Salah satu langkah yang harus kita lakukan sebelum menyelesaikan masalah itu adalah dengan mencari tahu hal spesifik apa yang membuat kita merasa cemas saat berada dalam situasi sosial tertentu. Apakah itu tempat yang penuh sesak, suara di sekitar yang terlalu keras dan bergemuruh, atau takut saat harus berbicara di hadapan public? Cari tahu dan buat list apa saja yang membuat kita cemas. Dari situ, kita bisa mulai menyelesaikan masalah ini.
Konsultasi dengan psikolog
Setelah kita tahu apa saja yang bisa membuat kita merasa cemas dan takut, sampaikan keluhan-keluhan ini pada psikolog atau terapis yang ahli dan bisa membuat kita nyaman. Terapi kognitif dengan psikolog bisa meringankan keluhan yang kita alami secara perlahan.
Selain itu, psikolog juga umum memberikan terapi psikodinamika atau psikoanalisis. Terapi ini bertujuan untuk mempelajari dinamika ketidaksadaran pada kepribadian. Terapis dan pasien dapat menyadari pemicu-pemicu kecemasan lain yang sebelumnya enggak disadari.
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Andien Rahajeng |
Editor | : | Andien Rahajeng |
KOMENTAR