Sebagai cewek, kita pasti enggak asing sama siklus menstruasi berikut dengan PMS yang selalu kita alami setiap bulannya. Ovulation cramps adalah nyeri yang kita rasakan di pertengahan siklus menstruasi.
Menurut Dr. Rebecca Brightman, ob-gyn dari New York City, menyebutkan bahwa kondisi ini adalah diagnosis yang cukup normal. Yuk cari tahu lebih lanjut tentang ovulation cramp.
(Baca juga: 5 Hal yang Wajib Kita Perhatikan Waktu Menstruasi)
Apa yang menyebabkan ovulation cramp?
Menurut Mayo Clinic, penyebab utama ovulation cramp sebenarnya hingga kini masih belum jelas. Tapi ada beberapa teori berkembang yang menyebut bahwa ovulation cramp ada hubungannya dengan fase ovulasi/pembuahan di dalam rahim dan ovari/indung telur.
Selama proses ovulasi, folikel pada salah satu indung telur pecah dan melepaskan telur. Folikel tersebut mengandung cairan yang tumbuh hingga mencapai diameter maksimalnya sebelum proses ovulasi. Cairan dalam folikel tersebut bisa menyebabkan ovulasi sehingga memicu nyeri/kram di pertengahan siklus menstruasi, atau sekitar dua minggu sebelum jadwal menstruasi selanjutnya. Demikian dipaparkan oleh Dr. Brightman.
Teori lainnya adalah pertumbuhan folikel yang memicu pergesekan dengan dinding indung telur sehingga menimbulkan rasa nyeri.
(Baca juga: 7 Penyebab Siklus Menstruasi Kita Enggak Beraturan. Salah Satunya Karena Bulan Purnama!)
Seperti apa ovulation cramp?
Ovulation cramps sebenarnya mirip-mirip dengan kram saat menstruasi pada bagian abdomen bawah. Bedanya, nyeri yang kita rasakan hanya di satu bagian saja. Beberapa cewek ada yang malah merasakan nyeri sampai ke punggung bagian bawah. Meski setiap orang memiliki gejala ovulation cramps yang berbeda-beda, Dr. Brightman memastikan bahwa keadaan tersebut masih normal.
Gejala-gejala lain seperti kembung di abdomen bagian bawah atau bahkan pendarahan juga masih wajar asalkan kondisi ini bisa berhenti dalam kurun waktu dua hari. Jika dalam kurun waktu lama belum juga berhenti, pastikan langsung menghubungi dokter.
Ovulation cramp bisa diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen, minum air putih, dan kompres air hangat. Dibandingkan dengan kram menstruasi pada umumnya, ovulation cramp enggak membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR