"Yang penting itu realisasinya. Ide, gagasan, itu akan muncul dari masyarakat. Jadi, yang pintar itu ya masyarakatnya, bukan Jokowi-nya"
(Dilansir dari laman kompas.com)
"Saya ini hanya 'semut', semua 'gajah-gajah'. Saya ini apa sih? Tetapi orang harus optimistis, jadi saya menghadapinya biasa-biasa sajalah"
(Dilansir dari laman kompas.com)
“Hanya dengan bersatu kita akan dapat mengatasi berbagai persoalan, baik kemiskinan, ketimpangan, dan akhirnya kita akan mampu membawa Indonesia ke negara yang adil, makmur, dan sejahtera”
(Dilansir dari laman tribunnews)
“Kita harus terus-menerus bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus bersatu dalam upaya kita untuk menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar, dan bangsa pemimpin”
(Dilansir dari laman tribunnews)
"Ya semuanya harus mengingatkan, menyadarkan betapa pentingnya media sosial. Namun juga bahayanya media sosial. Baik itu ulama, bapak ibu guru, sekolah, dan pemerintah untuk mengingatkan jangan sampai media sosial digunakan untuk hal yang tidak baik misalnya mencela, mencemooh, memfitanah, mengabarkan hoax, hingga memviralkan hal-hal yang sebetulnya tidak baik untuk diviralkan, ya saya kira rambu-rambu hukumnya kan jelas.”
(Dilansir dari laman tribunnews)
“Negara kita dipandang oleh negara lain sebagai negara yang patut dijadikan contoh. Karena ada perbedaan yang amat banyak, tapi dipandang bisa bersatu dalam kehidupan sehari-hari, kelihatan rasa persaudaraan kita satu sama lain. Jangan sampai dari luar kita dijadikan contoh, tapi di dalam kita jadi retak-retak.”
(Dilansir dari laman kompas.com)
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR