Setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda. Bahkan sistem keluarga kita belum tentu sama dengan sistem keluarga sepupu kita. Ada yang punya aturan jelas, ada juga orang tua yang merasa nyaman memberikan anak-anaknya kebebasan. Nah, menurut psikolog David Kanter dan William Lehr dalam bukunya yang berjudul 'Inside the Family: Toward a Theory of Family Process, ada 3 tipe keluarga yang berbeda. Keluargamu termasuk yang mana?
(Baca juga: Selamat Hari Keluarga! Ini Dia 6 Hal Penting Tentang Keluarga yang Harus Kita Ingat)
Closed family
Tipe keluarga ini punya prinsip “hidup stabil karena tradisi”. Anggotanya diajarkan disiplin dan tugas-tugas yang jelas. Meski begitu, bukan berarti sifatnya kaku ya. Kita bisa lihat contohnya di keluarga yang masih mempertahankan tradisi, misalnya orang Jawa Tengah, keluarga di Korea Selatan, dan tentunya keluarga kerajaan.
Di Korea Selatan, anggota keluarga yang usianya paling muda punya tugas untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk yang lebih tua. Begitu pun keluarga yang memegang tradisi Jawa Tengah, anak harus menunggu Ayah dan Ibu mulai makan terlebih dahulu. Anggota keluarga yang paling sepuh punya peranan penting untuk menentukan banyak hal. Selain tradisi, closed family juga sangat menghargai kejujuran dan komitmen.
(Baca juga: Ternyata Tiap Kerajaan di 10 Negara Ini Punya Aturan yang Unik Masing-Masing!)
Open family
Berlwanan dengan closed family, tipe keluarga open family sangat menjunjung tinggi koneksi emosional dan keakraban. Jadwal dan tugas dalam keluarga ini sangat fleksibel, kasual, dan spontan. Ayah dan Ibu akan senang kalau kita membawa teman sepulang sekolah, bahkan justru mengajaknya makan malam bersama keluarga kita.
Meski fleksibel, tipe keluarga ini sangat menghargai kooperasi. Yang muda membantu yang lebih tua dengan senang hati dan tanpa paksaan, begitu pun sebaliknya. Dalam keluarga ini, anak dan orang tua bisa bertukar pendapat dengan bebas dan saling menghargai. Keluarga kamu seperti ini, enggak?
(Baca juga:14 Peraturan Mengenai Kelahiran dan Bayi di Keluarga Kerajaan Inggris!)
Random family
Dalam random family, nilai yang dipegang adalah “eksplorasi melalui intuisi”, jadi segalanya ditentukan oleh kreatifitas setiap individu. Keluarga ini sangat menghargai keunikan setiap anggotanya dan mendukung setiap potensi yang ada.
Random family bahkan bisa terasa enggak seperti sebuah keluarga, melainkan hanya komunitas saja. Setiap anggotanya bisa bebas datang dan meninggalkan rumah dan bahkan sangat mungkin jarang bertemu. Meski terkesan “nyaman” karena bebas, anggota dalam random family hampir enggak bisa punya koneksi kekeluargaan.
Ivan Gunawan Berkolaborasi dengan Passion Jewelry Hadirkan Lunar Jewelry & Fashion Presentation 2025
Penulis | : | Andien Rahajeng |
Editor | : | Andien Rahajeng |
KOMENTAR