Obssessive Compulsive Disorder (OCD) adalah suatu penyakit kejiwaan yang didasari atas rasa cemas. Anna Surti Ariani Teguh, S. Psi, M. Psi, Psikolog menjelaskan seseorang bisa dianggap mengidap OCD jika mengalami obsesi dan kompulsi. Nah, obsesi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu, bahkan kita sampai susah untuk menghentikannya. Contohnya, kita berpikir bahwa kita dikelilingi oleh banyak virus dan kuman.
Sedangkan kompulsi adalah melakukan aktivitas tersebut berulang- ulang, kaku, dan tanpa sadar. Hmm, kalau kita enggak melakukan aktivitas itu, kita jadi merasa bakal mengalami suatu bencana besar.
Misalnya gara-gara terus berpikir bahwa kita dikelilingi kuman, kita jadi terus menerus cuci tangan. Bahkan sampai melukai tangan kita sendiri. Serem, kan?
Biasanya penderita OCD harus melakukan aktivitas itu lebih dari satu jam, walaupun penderita itu sendiri tahu bahwa seharusnya dia enggak perlu melakukannya. Jelas, yang namanya OCD harus diobati. Pengobatannya bisa melalui obat dan terapi yang dilakukan oleh psikiater.
Ternyata ada 4 ciri-ciri orang yang berisiko mengidap Obsessive Compulsive Disorder. Yuk, disimak!
(Baca juga: Summertime Sadness Bukan Hanya Judul Lagu, Kenali Gangguan Mental Ini)
Perfeksionis
Kita bakal cemas, ketika sesuatu terjadi di luar standar. Bahkan kita sampai berusaha keras untuk melakukan standar tersebut.
Banyak mendapat kritikan terutama orang tua
Akibat terlalu sering mendapatkan kritikan, kita jadi merasa kurang, sehingga kita berusaha untuk memperbaiki diri secara berlebihan.
Enggak pede
Ketika kita enggak percaya dengan kemampuan diri, kita jadi lebih mudah untuk terpengaruh orang lain. Sehingga susah untuk mengambil keputusan.
Mengalami bulliying
Ketika kita mengalami tindakan bullying, kita bakal cenderungjadi merasa kurang, bahkan menganggap diri sendiri jelek.
Hmm perhatiin, apakah kita termasuk tipe-tipe tersebut?
(Baca juga: Yuk, Mengenal Obsesive–Compulsive Disorder Alias OCD! )
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR