Dalam buku Getting Close to Others-5 Steps, sextimacy merupakan sebuah siklus yang digunakan untuk mencapai intimasi emosional dengan melakukan hubungan seks secara tergesa-gesa.
Jika kita atau pacar menganggap bahwa berhubungan seksual dapat membuat hubungan semakin intim dan langgeng, maka kita salah besar. Sebuah penelitian menyebut bahwa hubungan yang diawali dengan seks daripada intimasi emosional ternyata enggak akan menciptakan komitmen antara kedua belah pihak.
Karena nantinya, yang ada bukan saling mencintai karena kepribadian masing-masing, tapi hanya karena kepuasan seksual semata. Enggak mau kan, berada di hubungan yang seperti ini?
Enggak sepenuhnya bergantung sama orang tua
Sudah sewajarnya, kita sebagai anak akan selalu bergantung sama orang tua. Tapi sampai kapan kita ingin terus dipengaruhi oleh orang tua dan enggak bisa ‘berjalan’ sendiri?
Ketika siap untuk berpacaran, itu artinya kita sudah tahu bagaimana kita menjaga dan ‘membawa’ diri kita sendiri. Kita paham dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan, paham dengan tujuan, dan paham dengan emosi yang sedang kita rasakan.
Belajar menjadi versi terbaik diri sendiri
Anggapan yang mengatakan bahwa sebelum kita bertemu dengan orang yang tepat, sebaiknya kita belajar menjadi versi terbaik diri sendiri, memang enggak sepenuhnya salah. Namun setelah jadian, kita juga tetap harus belajar untuk menjadi versi terbaik diri kita.
Setiap pengalaman pacaran bakal ngajarin kita tentang kelebihan dan kekurangan kita sebagai seorang individu. Makanya, kalau kita merasa sudah cukup baik, kita enggak akan berkembang, girls. Nah, sudahka kamu siap buat menjadi versi terbaik diri sendiri?
(Baca juga: 7 Tanda Kita Masih Belum Siap Untuk Pacaran!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR