Wajar banget di usia kita sudah pengin punya pacar. Apalagi kalau ada cowok yang mulai PDKT, bikin kita jadi deg degan manis. Hi-hi-hi. Namun, kadang kita hanya ingin pacaran tapi sebenarnya belum benar-benar siap untuk pacaran.
Nah, sebelum kita melakukan 5 hal berikut, ternyata kita belum siap buat pacaran. Yuk, cek terlebih dahulu!
(Baca juga: 4 Tanda Kita Mencintai Diri Sendiri dan Siap Berpacaran Menurut Ahli)
Memahami diri sendiri secara emosional dan seksual
Jika kita enggak memahami diri sendiri secara emosional dan seksual, maka ketika berpacaran kita akan menuntut sang pacar untuk memenuhi kebutuhan emosional kita.
Misalnya kita pengin selalu dimengerti, pengin selalu dibahagiain, dan muncul harapan-harapan lain yang terbilang enggak realistis. Padahal kenyataannya, kita sendiri masih belum tahu maunya kita seperti apa. Hal serupa juga berlaku ketika kita belum memahami diri sendiri secara seksual.
Memahami apa yang dilakukan dan dikatakan orang lain kepada kita
Umumnya, ketika kita tertarik sama seseorang, kita cenderung memaklumi perilaku buruk mereka.
Jika seseorang memperlakukan kita dengan kurang menghargai, maka orang itu enggak pantas buat kita. Jika dia enggak menghormati opini dan pendapat kita, maka dia bukan orang yang tepat buat kita. Jika dia bilang ‘enggak mau pacaran’ atau ‘enggak mau berhubungan serius’, then let him go.
Pahami apa yang dilakukan dan dikatakan orang lain kepada kita. Jika mereka bertingkah kurang dewasa dan enggak menghargai kita, maka kita bebas untuk move on dan meninggalkan orang tersebut.
Menghindari ‘sextimacy’
Dalam buku Getting Close to Others-5 Steps, sextimacy merupakan sebuah siklus yang digunakan untuk mencapai intimasi emosional dengan melakukan hubungan seks secara tergesa-gesa.
Jika kita atau pacar menganggap bahwa berhubungan seksual dapat membuat hubungan semakin intim dan langgeng, maka kita salah besar. Sebuah penelitian menyebut bahwa hubungan yang diawali dengan seks daripada intimasi emosional ternyata enggak akan menciptakan komitmen antara kedua belah pihak.
Karena nantinya, yang ada bukan saling mencintai karena kepribadian masing-masing, tapi hanya karena kepuasan seksual semata. Enggak mau kan, berada di hubungan yang seperti ini?
Enggak sepenuhnya bergantung sama orang tua
Sudah sewajarnya, kita sebagai anak akan selalu bergantung sama orang tua. Tapi sampai kapan kita ingin terus dipengaruhi oleh orang tua dan enggak bisa ‘berjalan’ sendiri?
Ketika siap untuk berpacaran, itu artinya kita sudah tahu bagaimana kita menjaga dan ‘membawa’ diri kita sendiri. Kita paham dengan apa yang kita butuhkan dan inginkan, paham dengan tujuan, dan paham dengan emosi yang sedang kita rasakan.
Belajar menjadi versi terbaik diri sendiri
Anggapan yang mengatakan bahwa sebelum kita bertemu dengan orang yang tepat, sebaiknya kita belajar menjadi versi terbaik diri sendiri, memang enggak sepenuhnya salah. Namun setelah jadian, kita juga tetap harus belajar untuk menjadi versi terbaik diri kita.
Setiap pengalaman pacaran bakal ngajarin kita tentang kelebihan dan kekurangan kita sebagai seorang individu. Makanya, kalau kita merasa sudah cukup baik, kita enggak akan berkembang, girls. Nah, sudahka kamu siap buat menjadi versi terbaik diri sendiri?
(Baca juga: 7 Tanda Kita Masih Belum Siap Untuk Pacaran!)
Penulis | : | Indra Pramesti |
Editor | : | Indra Pramesti |
KOMENTAR