Semua pasangan pasti menginginkan hubungannya bisa langgeng. Tapi ada kalanyanya kita akan merasakan hubungan kita ini patut untuk dipertahankan atau harus berakhir.
Apalagi kalau kita udah enggak lihat ada masa depan dari hubungan dengan pacar. Lebih baik kita move on aja, deh!
(Baca juga: 8 Tanda Ini Membuktikan Kalau Pacar Bukan Tipe Cowok yang Baik)
Berantem karena hal sepele
Berantem itu menguras energi dan bikin suasana jadi enggak enak! Kalau berantem adalah ‘momen wajib’ kita dan pacar setiap hari apalagi cuma ngeributin hal yang enggak jelas itu enggak sehat juga buat hubungan kita.
Berjuang sendirian
Yang namanya hubungan pacaran pastinya melibatkan dua orang dan masing-masing harus saling berkontribusi demi kebahagiaan hubungan kita.
Tapi kalau makin ke sini, kita merasa hanya kita yang berusaha untuk menjaga hubungan ini agar tetap berjalan ya capek juga, girls. Cepat atau lambat hubungan yang seperti ini akan berakhir!
Mementingkan ego masing-masing
Kalau masih mementingkan ego masing-masing dan susah untuk mengalah, dijamin hubungan kita dan pacar enggak akan bertahan lama. Karena dalam berpacaran kita juga belajar untuk tidak memaksakan kehendak kita dan pacar harus selalu mengikuti. Pasangan nanti malah jadi capek hati.
Hubungan stuck
Kalau yang udah pacaran cukup lama pasti kita mau ada kejelasan mau dibawa ke mana hubungan kita selanjutnya. Apalagi kalau nanti usia kita sudah matang, pasti kita ingin hubungan dengan pacar dibawa ke jenjang yang lebih serius.
Kalau pacar enggak menunjukkan keseriusan dan enggak memberi kepastian tentang hubungan kita, mending diakhiri aja.
(Baca juga: 7 Tanda Kita Terlalu Cepat Pacaran Lagi Setelah Putus)
Merasa enggak yakin sama dia
Semakin lama kita berpacaran semakin terasa juga suara hati kita, apakah mengatakan kalau pacar kita adalah orang yang tepat atau justru merasa enggak yakin sama dia.
Seiring waktu berjalan kita akan mengenal pacar lebih jauh dan lebih dalam lagi. Nah, kalau udah kenal banget dan malah jadi enggak yakin, apa kabar hubungan kita di masa depan nanti?
Penulis | : | Siti Fatimah |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR