Dian, misalnya, membawa koleksi dari label barunya "KRAMA" serta dua busana couture yang pernah dibawakannya pada gelaran Torino Modest Fashion Week dan New York Fashion Week 2017.
"Satu adalah dress songket dari ujung badan ke ujung kaki warna merah, lebih ke couture dari (label) Dian Pelangi Prive, yang kedua juga songket dari label sama," tutur Dian.
Desainer lainnya, Itang Yunasz menampilkan tiga koleksi busana bertema "Tribalux Sumba" yang menonjolkan keindahan motif kain tenun Sumba.
Salah satu koleksi desainer Dian Pelangi yang akan dibawakan pada Contemporary Muslim Fashions di museum De Young San Fransisco dan Museum Frankfurt Angewandte Kunst.
Warna yang ditonjolkan pada koleksi Itang kali ini di antaranya warna indigo, cokelat kopi, dan marun.
Itang menjelaskan, salah satu koleksinya berupa kaftan yang didesain menjadi lebih kontemporer, outer jacket dengan embroidery dan beading, serta short jacket yang ditampilkan dengan gaya modern.
"Saya mau perlihatkan walaupun kita punya satu gambaran Sumba yang penuh dengan etnik, tapi saya mau tunjukkan ada unsur internasional yang bisa dibawa," ucapnya.
Baca Juga : GFRIEND dan CLC Siap Gelar Meet and Greet di Indonesia! Ini Infonya!
Sementara Khanaan akan menampilkan dua koleksi yang terinspirasi dari motif batik tradisional kawung.
Motif tersebut mengembangkan desain dari motif galaran atau alas tempat tidur yang terbuat dari bambu. Desain busana Khanaan juga terinspirasi dari pola arsitektur Islam. "Aku lebih banyak menggunakan batik, batik kontemporer jadi lebih modern," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Desainer Tanah Air Bawa Koleksi ke Ajang Busana Muslim Dunia di AS",
KOMENTAR