Cewekbanget.id – Banyaknya informasi kesehatan yang menyebar di media sosial, menimbulkan pertanyaan pada publik apakah kabar atau informasi tersebut akurat?
Seperti video yang beberapa waktu lalu beredar di media sosial yang memperlihatkan kopi luwak bersachet mengandung bubuk mesiu.
Seakan sedang menunjukkan bukti, orang-orang mulai mempraktikkan 'hasil temuan' itu dengan menaburkan bubuk kopi tersebut ke bara api kecil.
Baca Juga : 9 Kalimat Sakti Cewek yang Ditakuti Para Cowok Jika Diucapkan
Hasilnya, api itu akan semakin membesar seiring banyaknya bubuk kopi yang disiramkan.
Ternyata kabar ini adalah bohong, sebab semua minuman bubuk akan menghasilkan kobaran api yang sama dan ini aman dikonsumsi.
Selain kopi itu, sebelumnya juga sempat terdengar kabar kesehatan lainnya yang ternyata hoax.
Baca Juga : Diberi Nama Mannat, Intip Rumah Mewah Bak Istana Milik Shahrukh Khan
Gadget, khususnya ponsel memang memancarkan gelombang elektromagnetik radiasi yang bisa meningkatkan risiko penyakit tumor atau kanker.
Tetapi, menurut Herlina Uinarni, dr. Sp Rad (K), hingga saat ini belum ada bukti yang menyatakan secara pasti radiasi ponsel dapat menyebabkan penyakit di atas.
"Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah.
Baca Juga : Bisa Picu Penyakit, Jangan Lagi Mengoleskan Lip Balm dengan Jari
Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini belum terdapat bukti ilmiah yang kuat dan skala cakupan secara komprehensif berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia," tuturnya pada tim Nakita.id, Jumat (8/7).
Walau begitu, ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar pemakaian ponsel di kalangan usia anak-anak dibatasi untuk meminimalkan risiko buruk yang mungkin terjadi.
Kabarnya, produk olahan susu seperti susu, keju, yogurt bebas lemak dan gula lebih sehat, khususnya untuk jantung.
Baca Juga : Foto Cinta Laura Kecil Disebut Mirip dengan Aktris Bollywood ini
Sebenarnya, produk bebas lemak atau rendah lemak itu dibuat dengan proses kimia, daripada produk olahan susu biasa.
Melansir Tribun Pekanbaru via Huffington Post, apakah produk susu itu bebas lemak atau tidak tidak begitu memengaruhi jantung.
Tidak sedikit yang percaya dengan kabar bahwa sayap dan kaki ayam banyak menerima suntikan hormon.
Sehingga jika terlalu banyak makan di bagian tersebut akan terkena kanker karena tertimbun banyak turunan second hormonal.
Nyatanya, menurut Kemenkes RI, hal itu hanya asumsi semata, sebab belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan dugaan tersebut.
Baca Juga : 5 Kecelakaan Kereta Api Terbesar di Dunia, Salah Satunya di Indonesia
Banyak yang mengira bahwa lele merupakan ikan yang paling jorok sehingga di dalamnya mengandung 3.000 sel kanker.
Faktanya, ikan lele justru rendah kolesterol.
Ikan lele di pasaran umumnya dibudidayakan di kolam-kolam, yang mestinya bisa dikendalikan agar bebas dari pencemaran.
"Saat ini belum ada penelitian yang menyatakan jika memakan lele dapat memicu kanker," tegas dr Dradjat R Suardi, SpB(K)Onk, ahli kanker dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, melansir Intisari.
Baca Juga : 5 Fitur Istimewa ini Hanya Dimiliki Xiaomi, Tak Ada di Ponsel Lain
Banyak yang mengatakan bahwa mi instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya.
Sebab monosodium glutamat (MSG) pada bumbunya berpotensi menjadi karsinogen pencetus kanker jika dimasak dengan suhu di atas 120 derajat celcius.
Selama konsumsinya masih dalam batas aman, MSG tidak membahayakan.
Nutrisionis Rita Ramayulis, DCN, MKes menyebut penggunaan MSG atau bumbu penyedap yang disarankan maksimal seperempat sendok teh dalam setiap penggunaannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Dari Mi Instan yang Dimasak dengan Bumbu Hingga Ikan Lele, 5 Kabar Kesehatan ini Ternyata Hoaks!
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR