Menurut pemimpin studi Michael Muthukrishna mengatakan kalau konformitas atau mengikuti mayoritas bisa jadi merupakan hal yang baik.
"Manusia itu konformis dan itu adalah sesuatu yang baik untuk evolusi kultural. Dengan menjadi seorang konformis, kita meniru hal-hal yang populer di dunia dan hal-hal itu biasanya baik dan berguna," ujarnya.
Sebagai contoh, mayoritas orang enggak benar-benar mengerti bagaimana kuman bisa menyebabkan penyakit, tetapi mereka tetap cuci tangan setelah buang air karena itu baik untuk kesehatan.
Muthukrishna mengatakan, seluruh dunia kita terdiri dari hal-hal yang kita lakukan karena baik untuk kita, tetapi kita enggak tahu alasannya.
"Kita tidak perlu tahu alasannya, kita hanya perlu tahu bahwa orang lain juga melakukannya," katanya.
Jadi, setelah ini masih tertarik untuk membaca kisah KKN di Desa Penari, girls? (Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa)
Baca Juga: 7 Pesona Putra Kedua David Beckham, Romeo Beckham. Enggak Kalah Rupawan dari Brooklyn!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Belum Baca KKN di Desa Penari? Mungkin Anda Punya IQ Tinggi