Self-Diagnosis, Tren yang Populer di Kalangan Anak Muda Karena Film ‘Joker’!

By None, Rabu, 16 Oktober 2019 | 13:48 WIB
Film 'Joker' (foto : cnet.com)

Bisa bergantung pada obat

Ilustrasi depresi

Edo S. Jaya, dosen Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia menyebutkan ketika pasiennya melakukan self-diagnosis, pada akhirnya mereka memakai narkotika untuk mengobati diri sendiri.

Pasien yang bergantung pada obat penenang merasa kalau dirinya mengidap stress, padahal hasil pemeriksaan menunjukkan kalau pasiennya memiliki serangan panik.

Serangan panik ini sendiri sebenarnya bisa ditangani dengan terapi psikologis selama satu hingga dua bulan.

Akibat sudah bergantung dengan obat penenang, pasien ini harus ditangani secara medis dan psikologis selama 6 sampai 12 bulan.

Penanganan yang memakan waktu lama dan biaya yang berlipat ganda juga bisa berdampak pada emosional pasien.

Baca Juga: Sebagai Anak, Kita Wajib Tahu 5 Tanda Orangtua Lagi Depresi!

Bisa berdampak ke hal yang lain

Ilustrasi depresi

Pasien Edo yang lainnya ada yang mendiagnosis dirinya sendiri mengalami depresi dan sering melukai diri sendiri, bahkan mencoba bunuh diri.

Padahal setelah melakukan konsultasi, pasien kedua Edo mengidap gangguan kepribadian ambang.