CewekBanget.ID - Saat hendak memasuki masa menstruasi, ada fase bernama pre-menstrual syndrome atau PMS.
PMS ini sering ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang memengaruhi kehidupan sehari-hari kita sebagai cewek.
Gejala-gejala ini biasanya menjadi lebih baik setelah menstruasi dimulai dan sering menghilang pada akhir masa menstruasi.
Pada beberapa cewek, PMS terasa sangat mengganggu bahkan kadang sampai memengaruhi kualitas hidup. Dan secara enggak langsung, PMS ini memengaruhi kehidupan sosial dan keluarga cewek tersebut.
Llalu bagaimana gejala yang menandai kalau kita masuk fase PMS?
Jawabannya, gejala masing-masing cewek pastinya unik dan berbeda-beda antara yang satu dan lainnya.
Beberapa cewek akan mengalami perasaan tertekan, perubahan suasana hati, hingga payudara yang membesar dan nyeri.
Lalu kok bisa ya gejala nyeri pada payudara muncul pada kita saat hendak menstruasi? Intip info selengkapnya, yuk!
Baca Juga: Yuk, Coba 7 Tips Ini Buat Atasi Perubahan Mood Saat Menstruasi!
Penyebab Nyeri Payudara Saat PMS
Dilansir dari Kompas.com pada Jumat (3/7/2020), Dr. Vaishali Joshi, spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan kaitan antara payudara yang nyeri dan siklus menstruasi.
Menurutnya, setiap cewek dalam rentang hidupnya mengalami nyeri atau ketidaknyamanan payudara yang juga disebut 'mastalgia'. Meski begitu, kita perlu tahu bahwa hal ini enggak selalu terkait dengan kanker payudara.
Saat akan menstruasi, jaringan payudara merespons hormon estrogen dan progesteron pada cewek.
Belum lagi jumlah kelenjar susu dan saluran relatif lebih banyak dibandingkan dengan lemak, jaringan fibrosa, kelenjar getah bening, pembuluh darah dan saraf. Apalagi, saat kita berada di usia yang lebih muda daripada usia peri-menopause.
Makanya, hal tersebut bisa memberikan rasa menggumpal pada payudara cewek dan menimbulkan nyeri.
Baca Juga: Berbahaya! Jauhi Konsumsi 5 Makanan & Minuman Ini Saat Menstruasi!
Enggak berhenti sampai di situ. Selama paruh pertama siklus menstruasi, ada pertumbuhan kelenjar dan saluran susu yang terjadi di bawah pengaruh hormon estrogen.
Selanjutnya selama fase pramenstruasi atau 10-14 hari sebelum menstruasi berikutnya, kadar hormon progesteron meningkat, menyebabkan jaringan payudara membengkak dan menjadi nyeri.
Selain itu, hal tersebut juga menyebabkan retensi air dan retensi cairan yang dapat meningkatkan ukuran bra dan menambah nyeri payudara.
Meningkatnya stres dapat membuat cewek lebih rentan merasakan payudara yang sakit dan terjadi bersamaan dengan gejala emosional atau psikologis PMS lainnya.
Dengan timbulnya menstruasi, ada penurunan yang signifikan dan tiba-tiba pada kedua hormon ini dan jaringan payudara kembali normal, sehingga rasa sakitnya akan menghilang.
Jenis Nyeri Payudara
Ada beberapa jenis nyeri pada payudara. Nyeri pertama ialah nyeri payudara siklik yang umum dialami oleh 2 dari 3 cewek saat sedang menstruasi.
Rasa sakit biasanya mempengaruhi bagian luar dan atas kedua payudara. Bahkan hal itu mungkin terasa hingga bagian ketiak.
Kadang, payudara juga bisa menjadi lebih besar, nyeri, dan sedikit kenyal dalam seminggu atau lebih sebelum menstruasi.
Hal itu memengaruhi kedua payudara mulai 10-12 hari sebelum menstruasi dan rasa sakit semakin menjadi pada 2-3 hari sebelum menstruasi.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ternyata Olahraga Selama Menstruasi Punya Banyak Manfaat!
Nyeri kedua ialah nyeri payudara non-siklik. Nyeri ini enggak memiliki pola dan umum pada cewek pascamenopause.
Rasa sakit atau ketidaknyamanan atau nyeri terletak di satu area payudara dan enggak pernah sama di kedua payudara.
Rasa sakitnya mungkin konstan atau bisa datang dan pergi, bisa disebabkan oleh trauma, nyeri otot pada otot bahu atau dada, infeksi jika menyusui atau costochondritis.
Siklus nyeri cukup sering sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-6 bulan, tetapi dapat kembali dari waktu ke waktu.
Pengobatannya dapat berupa modifikasi diet (pengurangan asupan kafein dan lemak hewani), memakai bra olahraga yang mendukung ukuran yang tepat, aplikasi lokal semprotan penghilang rasa sakit atau gel atau kompres dingin.
Penggunaan obat-obatan seperti pil KB atau terapi penggantian hormon juga dapat membantu mengobati mastalgia, tapi sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter untuk kemudian mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
(*)
Baca Juga: Siklus Menstruasi Kita Enggak Teratur Ternyata Karena 5 Hal Ini!