Stres Dapat Menyebabkan Berat Badan Kita Turun, Lho! Kok Bisa?

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 17 Agustus 2020 | 08:10 WIB
stress (truestressmanagement.com)

CewekBanget.ID - Bagi banyak orang, stres bisa berdampak langsung pada berat badan.

Selain menyebabkan makan berlebihan, stres juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan selera makan sehingga mengalami penurunan berat badan.

Namun, hal ini biasanya hanya bersifat sementara hingga pemicu stres berlalu.

Kendati demikian, kenapa stres bisa sampai menyebabkan penurunan berat badan, ya?

Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan 4 Penyebab Periode Menstruasi Lebih Singkat!

Gejala Lain

Orang yang mengalami perubahan berat badan karena stres juga bisa mengalami hal-hal seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, serta sakit dan nyeri otot tegang.

Selain itu, gejala seperti perubahan mood, kelelahan, sulit tidur, dan sering lupa juga kerap terjadi.

Ada pula yang mengalami peningkatan detak jantung hingga penurunan gairah seks.

Baca Juga: Salmon dan 6 Makanan Ini Mampu Meredakan Stres! Cobain, Yuk!

Stres dan Berat Badan

Ilustrasi berat badan

Lalu, apa kaitan stres dengan penurunan berat badan?

Saat stres,tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol.

Adrenalin berfungsi untuk mempersiapkan tubuh melakukan aktivitas berat, namun hormon ini juga bisa meminimalisir nafsu makan.

Sementara itu, kortisol memberi sinyal pada tubuh untuk menekan fungsi-fungsi yang enggak penting, termasuk respons sistem pencernaan, kekebalan, dan reproduksi.

Respon stres yang berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan, akibatnya saluran penceraan melambat agar tubuh bisa berfokus untuk merespon pemicu stres.

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko sakit perut, maag, diare, dan sembelit.

Bahkan, stres kronis bisa memicu sindrom iritasi usus besar.

Perubahan pada pencernaan inilah yang akhirnya membuat kita makan lebih sedikit dan berefek besar pada penurunan berat badan.

Kebiasaan Makan Terpengaruh

Stres juga membuat kita hanya terpaku pada hal-hal yang memicunya sehingga kita enggak bisa memikirkan hal lain.

Situasi ini bisa mempengaruhi kebiasaan makan kita.

Akibatnya, kita enggak merasa lapar atau mungkin lupa kalau belum ada makanan yang masuk ke tubuh kita.

Kondisi ini juga bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi.

Selain itu, stres mempengaruhi saraf vagus, yang memengaruhi cara tubuh mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan, sehingga hal ini bisa memicu peradangan di tubuh. 

Baca Juga: Kelamaan Karantina di Rumah? Gini Deh Cara Biar Bikin Kita Tenang

Yang Harus Diperhatikan

Penurunan berat badan secara drastis bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita, makanya kita enggak boleh menyepelekannya.

Kehilangan berat badan 1-2 kg mungkin bukan masalah besar, namun kita harus berhati-hati jika berat badan turun melebihi 5% dari total berat badan semula dalam periode 6 hingga 12 bulan.

Kita juga harus berkonsultasi ke dokter saat penurunan berat badan yang terjadi disertai gejala seperti sakit kepala kronis, nyeri di dada, dan merasa gelisah berkepanjangan.

(*)