Peradangan semacam ini biasanya dipicu pola hidup buruk seperti merokok, polusi, kegemukan, dan kurang olahraga.
Peradangan kronis bisa mempengaruhi kesehatan mental dengan mengangkut molekul pro-inflamasi ke otak, itu juga bisa mempengaruhi molekul yang bertanggung jawab untuk regulasi suasana hati.
Hubungan Kausal
Meski begitu, para peneliti mengingatkan hubungan antara pola makan buruk dengan depresi adalah kausal dan bukan hanya sebuah asosiasi.
Ini karena mereka enggak menemukan orang-orang yang depresi punya kecenderungan makan rendah gizi.
Pola makan yang buruk bisa meningkatkan risiko depresi karena ini adalah hasil penelitian enggak melibatkan orang dengan depresi pada awal penelitian.
Oleh karena itu, penelitian ini melihat bagaimana pola makan pada dasarnya berhubungan dengan kasus depresi baru.
Untuk menguji kembali temuannya, para peneliti juga sempat melakukan percobaan acak yang menunjukkan efek menguntungkan dari perbaikan pola makan pada depresi.
Baca Juga: Picu Diabetes dan 3 Alasan Konsumsi Junk Food Berlebihan Bahaya Buat Kesehatan. Mulai Kurangi, Yuk!
Sekarang ada argumen kuat yang mendukung pola makan sebagai arus utama dalam pengobatan psikiatri.