Ahli: Sering Mengonsumsi Junk Food Bikin Kita Rentan Terkena Depresi!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 30 Agustus 2020 | 15:10 WIB
Junk food (mentalfloss.com)

Dari temuan tersebut, disimpulkan bahwa konseling pola makan rutin dapat menjadi bagian dari janji temu dokter, terutama dengan praktisi kesehatan mental.

Temuan yang sama juga dipublikasikan oleh peneliti dari Menchester Metropolitan's Bioscience Research Center.

Mereka menemukan bahwa makanan yang mengandung zat yang dapat meningkatkan peradangan seperti tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan karbohidrat membuat kita lebih mungkin mengembangkan depresi sebesar 40%.

Baca Juga: Soda Diet Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan? Benar Enggak Ya?

Diet Mediterania

Melansir dari Medical Xpress, pola makan anti-inflamasi yang mengandung lebih banyak serat, vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan lemak tak jenuh memiliki efek sebaliknya.

Bahkan, diet sehat dengan kandungan baik tersebut dapat diterapkan sebagai pengobatan depresi.

Perbaikan pola makan dengan diet tradisional Mediterania memperkecil risiko depresi karena ikan, buah, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran dalam pola diet ini membantu melindungi otak dari risiko depresi.

Penelitian skala besar ini pun memberikan bukti lebih lanjut yang mendukung bahwa makan makanan yang sehat dapat meningkatkan suasana hati kita dan membantu memberi lebih banyak energi.

(*)