6 Kebiasaan yang Dianggap Buruk, Padahal Enggak Separah Itu!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 6 September 2020 | 20:10 WIB
Ternyata, kebiasaan duduk terlalu lama bisa tingkatkan risiko kematian. (foto : hellosehat.com)

 

CewekBanget.ID - Sadar atau enggak, ada saja kebiasaan orang-orang yang dianggap buruk atau enggak bermanfaat.

Mungkin ada pula di antara kita yang, misalnya, terbiasa membaca buku sambil tiduran atau mengonsumsi makanan manis berlebihan.

Kebiasaan-kebiasaan tertentu dianggap buruk karena memiliki dampak negatif untuk diri sendiri maupun kondisi kesehatan kita.

Tapi beberapa kebiasaan yang katanya buruk ini rupanya malah enggak demikian adanya, lho!

Baca Juga: Enggak Disangka! 5 Kebiasan Sepele Ini Justru Bikin Kita Panjang Umur!

Menggunakan Deodoran

memakai deodoran

Banyak rumor yang mengatakan bahwa menggunakan deodoran bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Rumor tersebut dipicu oleh adanya zat aluminium dan paraben yang diduga terkandung di dalamnya.

Sebenarnya, efek bahan kimia dari deodoran terhadap tubuh masih diselidiki lebih lanjut, namun sudah ada sejumlah studi yang mematahkan pernyataan tersebut.

Salah satunya adalah riset yang diterbitkan oleh PubMed Central di tahun 2003.

Penelitinya mengatakan bahwa kanker payudara dan deodoran enggak memiliki kaitan apa pun.

Justru penggunaan deodoran disarankan terutama untuk orang yang memproduksi keringat berlebih.

Mandi Sehari Sekali

Ilustrasi mandi

Mandi rupanya enggak mesti dilakukan dua kali sehari.

Mandi biasa dilakukan untuk mencegah bau badan, menyegarkan tubuh, dan membersihkan bakteri.
Karena sudah terbiasa melakukannya tiap hari, melewatkan satu kali atau sehari tanpa mandi terdengar jorok.
Kenyataannya, terlalu sering membersihkan tubuh pun enggak baik untuk kesehatan.

Menurut riset yang dilakukan oleh University of Utah’s Genetic Science Centre, kebiasaan tersebut bisa menghilangkan mikrobioma atau bakteri dan sel tubuh yang baik untuk menjaga sistem imun. 

Enggak hanya itu, terlalu sering mandi juga bisa menghilangkan sebum sehingga kulit menjadi kering.

Stres

stress

Stres rupanya juga memiliki sisi lain dan bisa membawa kebaikan untuk tubuh kita, lho.

Studi dari University of Berkeley tahun 2013 menunjukkan bahwa stres akut (yang terjadi dalam jangka waktu pendek) bisa meningkatkan performa otak.

Ini terjadi karena hormon kortisol yang diproduksi ketika kamu stres bisa memicu kewaspadaan.

Walaupun begitu, ingat supaya kita enggak membiarkannya berlarut-larut ya!

Baca Juga: Salah Kaprah! 5 Kebiasaan Cuci Muka Ini Justru Bikin Wajah Rusak dan Kasar!

Makan Telur Setiap Hari

Memecahkan telur ke dalam teflon

Telur pernah dianggap sebagai makanan yang buruk untuk kesehatan jantung karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi.

Nyatanya, riset dari American Journal of Clinical Nutrition tahun 2016 menemukan bahwa konsumsi telur setiap hari enggak berkaitan sama sekali dengan risiko penyakit jantung.

Namun kita harus berhati-hati, sebab telur mengandung lemak jenuh yang enggak baik untuk kita. 

Mengunyah Permen Karet
Permen karet

Permen karet memang mengandung gula yang sering kali dihindari karena enggak baik untuk kesehatan.

Selain itu, bagi sebagian orang, mengunyah permen karet juga dianggap enggak sopan.

Namun jangan salah! Ternyata ada sejumlah manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari mengunyah permen karet. 

Studi dari Cardiff University menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Aktivitas mengunyah bisa meningkatkan aliran darah menuju otak, terutama bagian hippocampus.

Efek jangka panjang dari hal ini adalah peningkatan kemampuan memori.

Baca Juga: Membuang Barang yang Menumpuk Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental. Kok Bisa?

Mengumpat
Ilustrasi mengumpat

Segala macam umpatan, baik yang berbahasa Indonesia hingga bahasa asing, terlontar dari mulut ketika menghadapi situasi yang mengesalkan.

Mengumpat memang kebiasaan yang enggak sopan untuk dilakukan, terutama jika kita sedang berada di tempat umum atau situasi yang formal. 

Namun ternyata sains membuktikan bahwa ada manfaat yang akan kamu dapatkan ketika mengumpat.

Riset Keele University in Staffordshire di tahun 2018 menunjukkan bahwa ketika melontarkan kata kasar, tubuh akan lebih kebal terhadap rasa sakit. 

Nah, karena sekarang kita tahu kebiasaan apa saja yang enggak seburuk kata orang-orang, tetap jaga agar perilakunya enggak melewati batas, ya. 

(*)