CewekBanget.ID - Memasuki tahun baru 2021, kita mungkin masih ingat betapa beratnya hari-hari yang harus kita lalui sepanjang tahun lalu akibat pandemi.
Isu kesehatan mental pun mendapat lebih banyak perhatian di tahun 2020, dan seiring bergantinya tahun, semua orang tentu pengin menemukan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.
Rupanya ada empat perilaku utama yang bisa berkontribusi terhadap timbulnya perasaan bahagia. Apa saja, ya?
Baca Juga: Liburan Batal Akibat Pandemi? Lakukan 5 Cara Ini Supaya Tetap Bahagia!
Mengembangkan Kesadaran
'Kesadaran' didefinisikan sebagai perhatian tinggi dan penuh terhadap lingkungan dan internal diri, seperti pikiran, perasaan, dan sensasi yang dirasakan tubuh.
Penelitian menunjukkan, orang dengan kesadaran tinggi cenderung memiliki kesejahteraan yang lebih baik.
Perhatian yang teralihkan dapat menyebabkan stres dan rasa enggak bahagia.
Salah satu cara sederhana adalah dengan melatih mindfulness.
Baca Juga: Hanya dengan Bahagia Ternyata Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh Kita!
Caranya dengan duduk tegak, pejamkan mata, dan bernapas secara mendalam sebanyak 10 kali.
Fokus pada udara yang masuk dan keluar dari hidung, serta fokus pada pergerakan diafragma saat bernapas.
Atau, cara sederhana lain yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya mencuci piring; perhatikan suara yang muncul dan sensasi yang dirasakan tangan saat mencuci piring.
Tingkatkan Koneksi
Upaya kecil untuk selalu terhubung dengan teman dan orang-orang yang disayangi cukup membantu untuk meningkatkan perasaan kekeluargaan.
Tetap terhubung juga memberikan kesadaran bahwa kita enggak sendirian.
Para peneliti juga mengatakan bahwa hanya dengan menumbuhkan perasaan baik terhadap orang lain juga ampuh meningkatkan rasa terhubung dengan orang lain, terlepas dari apakah orang lain tersebut tahu bahwa kita memikirkannya atau enggak.
Beberapa studi menemukan, meditasi kebaikan dapat menurunkan perasaan tertekan dan meningkatkan perasaan positif.
Kita bisa mulai dengan latihan apresiasi sederhana, fokus pada hal-hal yang membuat kita menghargai keberadaan mereka.
Tingkatkan Pengetahuan Atau Wawasan Tentang Diri
Para peneliti mendefinisikan 'wawasan' sebagai pengetahuan mengenai diri sendiri, baik itu tentang bagaimana emosi, pikiran, dan keyakinan yang membentuk diri kita.
Kenalilah setiap emosi yang dirasakan, bahkan yang bersifat negatif sekalipun.
Misalnya, jika kita adalah seorang pencemas, maka terimalah bahwa cemas merupakan bagian dari diri kita.
Alih-alih melawannya dan membuatnya semakin enggak karuan, terima dan kenali dari mana perasaan cemas itu berasal.
Dengan mengenalinya, maka kita enggak perlu lagi kalang kabut saat perasaan negatif itu muncul.
Kita bisa melatihnya dengan teknik cognitive behavioral therapy (CBT).
Tulis perasaan negatif yang muncul bersamaan dengan kenyataan atau kondisi faktual yang ada dalam sebuah jurnal.
Dengan catatan itu, kita bisa mengingat bahwa perasaan cemas yang muncul hanya dibentuk berdasarkan asumsi dan enggak selalu menjadi kenyataan.
Baca Juga: Yuk Coba Terapkan, Ini 3 Cara Usir Galau & Jadi Lebih Bahagia Menurut Penelitian!
Hubungkan dengan Tujuan
Memiliki tujuan hidup yang lebih besar terkait dengan kesehatan yang baik.
Seseorang dengan tujuan akan memiliki ketahanan dalam menghadapi trauma.
Di luar itu semua, jika kita merasa mengalami tekanan yang sampai mengganggu keseharian, kita disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog dan psikiater untuk penanganan lebih lanjut.
(*)