Ini yang Terjadi Pada Tubuh Kalau Kita Sering Makan Fast Food. Ngeri!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 30 Januari 2021 | 19:19 WIB
Hindari Makanan Cepat Saji (Times of India)

Meningkatkan Kolestrol

Minyak dari kelapa sawit termasuk dalam minyak tinggi lemak yang mengandung lemak jenuh.

Sementara, mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan LDL, atau kolesterol jahat, yang membuatmu berisiko terkena penyakit jantung.

The American Heart Association merekomendasikan enggak lebih dari 6% kalori harian berasal dari lemak jenuh.

Jika kita makan 2.000 kalori sehari, itu berarti sekitar 13 gram atau jumlah yang ada dalam satu sandwich sarapan dengan isian daging, telur, dan keju. 

Masalah Pencernaan

Makanan apa pun yang dilapisi tepung roti mungkin enak, tetapi semuanya adalah karbohidrat olahan yang kurang mengandung serat.

Padahal mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, yakni 25 hingga 35 gram sehari, membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Ini menurunkan risiko divertikulitis dan kondisi lain seperti tinja yang keras, sembelit, wasir dan hernia.

Serat makanan juga membantu bakteri baik di usus berkembang dan membuat kita merasa kenyang.

Jika kita sering mengonsumsi makanan cepat saji, kita enggak akan bisa memenuhi kebutuhan serat yang disarankan.

Bertambahnya Berat Badan

Karena rasanya yang enak di lidah, makanan cepat saji akan membuat kita makan dalam porsi yang banyak dan menjadi ekstra kalori yang akan menjadi timbunan lemak di tubuh.

Hal ini akan menyebabkan berat badan bertambah.

Ketika kalori tersebut sebagian besar berasal dari karbohidrat proses tinggi, kita mungkin akan merasa lapar lagi dalam waktu dekat; akibatnya, kalori makin menupuk pada tubuh.

Belum lagi gula yang terkandung di dalamnya yang menjadi penyebab utama obesitas.

Energi yang Terkuras

Konsumsi karbohidrat olahan dan gula yang berlebihan menyebabkan lonjakan gula darah.

Akibatnya, tubuh akan memproduksi lonjakan insulin untuk menurunkan gula darah dengan cepat.

Siklus lonjakan dan benturan ini bisa membuat kita merasa cepat lelah.

Sementara itu, makanan seimbang dengan protein, lemak sehat, dan karbohidrat kaya serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap oleh tubuh.

Ini memperlambat pelepasan gula ke aliran darah, sehingga kita akan mendapatkan energi.

Memengaruhi Mood

Saat mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, natrium, gula, dan karbohidrat olahan, kita juga akan kehilangan nutrisi penting lainnya.

Dengan mengonsumsi makanan cepat saji, konsumsi sayur, dan buah tentu berkurang.

Apalagi dalam makanan cepat saji, sayuran yang disajikan hanya beberapa potongan selada dan tomat yang jumlahnya tentu enggak bisa memenuhi keutuhan nutrisi harian kita.

Bila enggak diatasi, kekurangan nutrisi bahkan bisa meningkatkan risiko depresi.

(*)

Baca Juga: 4 Makanan Cepat Saji yang Bahaya untuk Tubuh Padahal Enak Banget!