CewekBanget.ID - Penting bagi kita untuk dapat mengenali perilaku gaslighting pada diri orang-orang di sekitar kita, enggak terkecuali diri kita sendiri.
Gaslighting didefinisikan oleh Ensiklopedi Brittanica sebagai teknik menipu dan manipulasi psikologis yang rumit dan berbahaya.
Hasilnya, korban menjadi enggak percaya diri serta sulit membedakan antara kebenaran dan kebohongan, juga membuat korban sangat bergantung pada pelaku dalam hal pikiran maupun perasaan.
Biasanya, pelaku gaslighting berbuat demikian karena enggak suka disalahkan dan narsistik.
Istilah gaslighting mungkin terdengar paling sering terkait hubungan asmara, tapi sebetulnya perilaku ini dapat pula ditemukan di antara hubungan pertemanan, keluarga, hingga profesional.
Berikut ini tahap-tahap gaslighting dalam sebuah hubungan yang harus kita kenali agar dapat kita jauhi sebelum terlambat.
Baca Juga: Gaslighting Bisa Terjadi di Pacaran yang Toxic? Begini Ciri-cirinya!
Berbohong
Gaslighting biasanya dimulai dari kebohongan, misalnya ketika pacar menuduh kita enggak pernah menepati janji atau hal-hal lainnya yang sebenarnya enggak seperti yang dinyatakannya.
Selain itu, pelaku juga kerap membesar-besarkan masalah yang sebetulnya sepele, misalnya perkara enggak pernah mengabari satu sama lain atau enggak mengangkat telepon.
Pokoknya, pelaku terus membentuk situasi seakan-akan korban selalu salah.
Hal itu dilakukan agar korban merasa bersalah dan meragukan diri sendiri.
Dilakukan Terus Menerus
Kebohongan yang sebelumnya dilakukan itu pun berlangsung selama berkali-kali.
Lagi-lagi, hal tersebut terjadi karena pelaku hendak menyerang korban dan mendominasi hubungan.
Pada akhirnya, korban pun betul-betul percaya memang dirinya yang salah.
Enggak Menerima Perlawanan
Yang paling enggak disukai pelaku gaslighting adalah saat korban berupaya melawannya.
Contohnya, ketika kita berusaha menjelaskan bahwa hal yang dikatakan pacar tentang kita itu enggak benar, doi akan semakin melebih-lebihkan cerita dan menyangkal semua bukti yang diberikan kepadanya.
Situasi ini pun jadi semakin memojokkan korban sehingga membuatnya ragu dan kebingungan.
Melemahkan Korban
Lama-lama, pelaku akan semakin ofensif terhadap korban dan terus menyerangnya sehingga melemahkan posisi korban.
Semakin banyak cerita bohong yang dituduhkan kepada korban serta berbagai argumen yang membuat korban terus mempertanyakan dirinya sendiri.
Pada tahap ini, korban pun jadi makin enggak berdaya.
Baca Juga: Enggak Semudah Itu Keluar Dari Toxic Relationship. Begini Alasannya!
Ketergantungan
Tahap yang satu ini menunjukkan kondisi yang lebih parah.
Korban pun mulai merasakan ketergantungan emosional atau psikologis terhadap pelaku.
Akibat tekanan mental terus menerus dari pelaku, korban merasa hanya pelaku yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanannya.
Sebaliknya, ketika pelaku enggak sedang bersamanya, korban kerap cemas dan takut melakukan kesalahan yang akan diungkit oleh pelaku.
Memberikan Harapan Kosong
Di sini, pelaku menjadi manipulatif.
Ia akan memperlakukan korban dengan baik dan lembut, serta sering mengakui penyesalan atas perbuatannya yang sebelumnya menyakiti korban.
Pelaku juga mungkin berjanji bakal mengubah sikapnya asalkan korban memaafkannya.
Dengan ini, korban pun mau enggak mau akan memberikan kesempatan lagi bagi pelaku untuk tetap bersamanya dan ia akan kembali melakukan gaslighting terhadap korban.
Baca Juga: Kenali Toxic Relationship Lewat 7 Tanda Ini! Gimana Mengatasinya?
Mendominasi dan Mengontrol
Nah, pada tahap terakhir ini, pelaku gaslighting cenderung akan mendominasi dan mengontrol di dalam hubungan.
Cara ini membuatnya lebih mudah memanipulasi korban dan membuatnya semakin sulit lepas, hingga ia dapat mengambil keuntungan dari korban.
Ketujuh tahapan gaslighting ini akan menjadi siklus yang terus berulang apabila pelaku enggak memutuskan untuk berhenti atau korban akhirnya meninggalkan hubungan beracun tersebut.
Semoga saja kita enggak menjadi korban atau justru pelaku gaslighting seperti yang telah disebutkan ya, girls.
Kalau kita atau orang terdekat kita menjadi korban gaslighting, segera tinggalkan hubungan atau cari bantuan agar kita dapat lepas dari perilaku toxic pelaku.
(*)