Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat Saat Pandemi, Apa Sebabnya?

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Senin, 8 Maret 2021 | 18:39 WIB
Ilustrasi kekerasan berbasis gender online (KBGO) (mediaandsociety.org)

CewekBanget.ID - Setiap tanggal 8 Maret, seluruh perempuan di dunia merayakan International Women's Day.

Dengan adanya perayaan ini dari tahun ke tahun, kita sebagai perempuan seharusnya sudah bisa lebih leluasa untuk melakukan apapun yang diinginkan, tanpa khawatir menjadi korban kekerasan.

Ironinya, s

FYI, melansir theconversation.com, kekerasan berbasis gender online atau yang biasa disingkat KBGO biasanya merupakan serangan terhadap tubuh, seksualitas, dan identitas gender seseorang yang difasilitasi teknologi digital.

Kira-kira apa yang menyebabkan KBGO bisa meningkat tajam selama pandemi COVID-19 ini?

Asfinawati dalam acara Konferensi Pers Online Hari Perempuan Internasional 2021 oleh GERAK Perempuan pada Senin (8/3/2012) pagi, mengungkapkan ada dua faktor utama kenapa kekerasan seksual di internet jumlahnya bisa naik drastis.

Aktivitas online selama pandemi meningkat

Enggak bisa dipungkiri, situasi pandemi yang mengharuskan semua orang tinggal di rumah membuat screen time kebanyakan orang jadi ikut meningkat.

"Penggunaan media sosial meningkat, sedangkan keinginan pelaku untuk melakukan kekerasan seksual tetap ada. Tersalurnya melalui online," ujar Asfinawati.

Asfinawati, Direktur YLBHI

Adanya kekosongan hukum untuk mengatasi KBGO

Enggak cuma didorong oleh penggunaan teknologi yang meningkat selama pandemi, aktivis lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini juga menilai adanya kekosongan hukum untuk mengatasi masalah KBGO ini.

"Aparat bisa mengatakan ini (KBGO) bisa menggunakan UU ITE, jangan lupa UU ITE tidak mengakomodir pengalaman korban. Jadi sebenarnya yang dibela UU ITE itu kesusilaan, bukan hak atau penderitaan korban. Itu sangat berbeda."

Asfin pun mengungkapkan kalau UU ITE ini akan membuat rancu mana korban dan mana pelaku, karena lebih mengacu pada nilai kesusilaan.

Di sisi lain, KBGO bisa meningkat selama pandemi ini karena situasinya sangat rumit.

Baca Juga: Bukti Nino Kena Karma Setelah Ninggalin Andin di Ikatan Cinta. Setuju?

Asfin mengatakan, ada banyak kejahatan kekerasan seksual di internet yang terjadi lintas batas negara.

Artinya untuk mengatasi KBGO ini, harus ada kerja sama luar biasa antara aparat penegak hukum di Indonesia dengan polisi di negara lain.

Mirisnya lagi, praktik UU ITE yang terjadi di lapangan justru bisa menghambat kebebasan berpendapat, bukan mengatasi kasus-kasus seperti kekerasan berbasis gender online (KBGO).

Apa yang harus kita lakukan kalau jadi korban KBGO?

Sedangkan Eva menyebutkan kalau kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial sebagai upaya pencegahan agar kekerasan berbasis gender online enggak terjadi pada kita.

Karena kalau terkena kasus ini, kemungkinan korban bisa dikriminaliasai lagi.

GERAK Perempuan

Dalam acara ini,

Baca Juga: Penyelamat! Ini 3 Toner Lokal Kekinian yang Ampuh Kempiskan Jerawat