Orang Terdekat Alami Eating Disorder, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 23 Maret 2021 | 15:20 WIB
Ilustrasi saling mendukung (foto : thoughtcatalog.com)

CewekBanget.ID - Baru-baru ini, sebuah cuplikan video dari acara Indonesia's Next Top Model (INTM) viral di media sosial.

Warganet mengkritik artis Deddy Corbuzier dan Luna Maya yang menjadi juri di acara tersebut karena dianggap melontarkan komentar yang enggak sensitif terhadap salah satu kontestan top 5, Ilene.

Dalam video tersebut, Ilene menceritakan konsep salah satu fotonya di tepi pantai dan menjelaskan bahwa saat itu dirinya telah berhasil melawan depresi serta menerima diri apa adanya.

Menurut keterangan Ilene, ia pernah didiagnosa menderita eating disorder atau gangguan mental terkait kebiasaan mengonsumsi makanan; pada diagnosa pertama, ia mengaku begitu sering makan dan pada diagnosa selanjutnya dirinya justru enggak pengin makan apa-apa.

Baca Juga: Eating Disorder Umumnya Dialami Korban Body Shaming, Kenapa?

Yang mengecewakan, Deddy dan Luna mengomentari kisah Ilene tersebut dengan sinis dan menjadikannya sebagai bahan lelucon, sehingga warganet marah sekaligus bersimpati terhadap Ilene.

Kita memang sebaiknya enggak menganggap enteng masalah mental seperti eating disorder yang dialami seseorang ya girls, karena hal tersebut dapat menyerang siapa saja.

Lantas, gimana ya seharusnya kita dapat menunjukkan dukungan terhadap orang-orang terdekat kita yang mengalami eating disorder?

Pelajari Tentang Eating Disorder

Hal terpenting dalam upaya mendukung seseorang dengan eating disorder adalah dengan mempelajari tentang hal tersebut sebanyak mungkin.

Ketahui jenis-jenis gangguan makan yang ada dan apa saja gejalanya.

Kalau orang terdekat kita menunjukkan tanda-tanda eating disorder dan belum berkata apa-apa mengenai kondisinya kepada kita, coba ajak bicara pelan-pelan dan sampaikan kekhawatiran kita serta keinginan kita untuk membantunya.

Kita juga bisa mendapat lebih banyak pengetahuan tentang eating disorder dari ahlinya, sekaligus mendampingi orang terdekat berkonsultasi mengenai kondisi mereka ketika mereka sudah siap.

Baca Juga: Eating Disorder Tidak Cuma Anoreksia, Ada Juga Orthorexia & 3 Lainnya!

Jaga Ucapan dan Perilaku

Berhati-hatilah dalam membicarakan soal makanan serta berat dan bentuk tubuh, apa lagi kalau hendak melontarkan pernyataan negatif mengenai hal tersebut di sekitar orang dengan eating disorder.

Tapi di sisi lain, makan seperti biasa bersama mereka juga enggak masalah, kok.

Kita bisa menunjukkan contoh hubungan yang sehat dengan makanan supaya mereka dapat mencoba untuk mengubah perspektif terhadap makanan dan segala yang berkaitan dengannya.

 

Libatkan dalam Aktivitas Seperti Biasa

Drama 'Run On'

Mungkin mereka merasa minder atau enggan bergabung dengan kita dan orang lain dalam menjalani aktivitas.

Tentunya hal tersebut kembali lagi kepada keputusan mereka ya, jadi jangan memaksa mereka untuk ikut bersama kita.

Tapi enggak ada salahnya untuk sekadar mengajak mereka terlepas dari apakah mereka bersedia atau enggak; hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa kita masih menghargai dan menilai keberadaan mereka sebagai sesuatu yang berarti.

Bantu Tingkatkan Kepercayaan Diri

Drama 'True Beauty'

Biasanya eating disorder juga disertai dengan kepercayaan diri yang rendah.

Untuk itu, salah satu dukungan yang bisa kita berikan adalah meyakinkan orang terdekat dengan eating disorder bahwa apa yang mereka lakukan sudah cukup.

Selain itu, pastikan mereka tahu bahwa kita mengapresiasi kehadiran mereka dalam hidup kita, seperti apapun kondisinya.

Baca Juga: Kerap Dialami Remaja, Ini 5 Jenis Eating Disorder yang Perlu Diketahui!

Dengarkan, Jangan Menghakimi

Saat mendengarkan cerita mereka dengan berbagai gangguan terkait makanan dan kebiasaan makan, mungkin ada hal-hal yang enggak bisa kita sepakati atau enggak sejalan dengan pendapat kita.

Tapi tahan dulu diri kita agar enggak langsung menghakimi mereka dengan sudut pandang kita sendiri ya, girls.

Jadilah pendengar yang baik bagi mereka, lalu tanyakan apakah mereka mau menerima pendapat kita atau hanya pengin didengarkan.

Kalau mereka bersedia mendengarkan balik, sampaikan apa yang kita pikirkan dengan cara yang baik, enggak menyudutkan, dan sejelas mungkin.

Memang terkadang menunjukkan dukungan dan kepedulian terhadap kerabat terdekat yang mengalami eating disorder itu enggak mudah, tapi kita bisa mencoba untuk saling memahami dengan mereka dan enggak malah menyakiti satu sama lain, kok.

 

(*)