Peringatan Hari Bipolar Sedunia, Yuk Kepoin Penjelasan dan Gejalanya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 30 Maret 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi remaja depresi (freedesignfile.com)

CewekBanget.ID - Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia.

Gangguan bipolar merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang banyak ditemui.

Dilansir dari Single Care, sebanyak 46 juta orang di dunia memiliki gangguan bipolar, menurut data Our World in Data tahun 2018.

Gangguan ini dapat menyerang siapa saja di usia berapapun, meski banyak kasus ditemukan pada remaja berusia 20-an.

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai bipolar!

Baca Juga: Apa Itu Gangguan Bipolar? Ini Fakta Bipolar dan Berbagai Faktor Penyebabnya!

Bipolar

Bipolar atau sebelumnya dikenal sebagai manic depression adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan perubahan mood ekstrem, seperti mania atau hipomania dan depresi.

Dilansir dari Mayo Clinic, ketika kita depresi, kita mungkin merasa sedih atau enggak punya harapan lagi sehingga kehilangan minat atau kesenangan dalam banyak aktivitas yang kita lakukan.

Sebaliknya, saat mood kita berada dalam situasi mania, kita bakal merasakan euforia berlebihan dan penuh energi, serta lebih mudah merasa kesal.

Mood swing seperti itu dapat berpengaruh terhadap jadwal tidur, aktivitas, perilaku, dan kemampuan kita untuk berpikir jernih.

 

Gejala

Ada beberapa tipe gangguan bipolar serta gangguan terkait lainnya yang bisa jadi meliputi mania, hipomania, dan depresi.

Berbagai gejala dapat terjadi dan menyebabkan perubahan mood mendadak yang memengaruhi perilaku dan aktivitas sehari-hari.

Pada gangguan bipolar I, seseorang mengalami seenggaknya satu episode manic yang bisa diikuti oleh hipomania atau depresi berat.

Baca Juga: Bon Iver Jadi Kiblat Rifan Kalbuadi dalam Bermusik! Kenapa ya?

Pada beberapa kasus, situasi mania dapat menyebabkan psikosis atau menarik orang tersebut dari kenyataan.

Sedangkan pada gangguan bipolar II, akan terjadi seenggaknya satu episode depresi berat dan hipomania, meski tanpa episode mania.

Bipolar dapat terjadi pada orang dengan usia berapapun, tapi gangguan ini biasanya ditemukan pada remaja di usia 20-an.

Baca Juga: Miliki Sifat Panikan di Depan Umum, Ini 5 Hal untuk Meredakannya!

Konsultasi ke Ahli

Yang harus diketahui, gangguan bipolar enggak dapat membaik atau hilang dengan sendirinya.

Kalau sudah terlalu parah dan mengganggu keseharian, kita disarankan untuk berkonsultasi pada ahli di bidang kesehatan mental, seperti dokter, psikolog, atau psikiater.

Dengan demikian, kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mengontrol berbagai gejala yang muncul akibat gangguan ini.

Yang jelas, kalau kita atau orang terdekat kita mengalami gangguan bipolar, ingat bahwa kita semua pada akhirnya adalah manusia yang sama dalam mendapat hak untuk bebas dari stigma dan diskriminasi ya, girls.

Jangan pula melakukan diagnosis mandiri dan kunjungi ahli apabila kita merasa ada yang enggak beres dengan kesehatan mental kita.

Selamat Hari Bipolar Sedunia!

 

(*)