Tertular Orang Lain dan 3 Alasan Kita Sering Menguap Terus, Nih!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 19 April 2021 | 14:05 WIB
menguap (marieclaire.co.uk)

CewekBanget.ID - Kita pasti tidur dengan harapan bahwa kita dapat merasa lebih segar saat terbangun.

Apa lagi saat puasa, mungkin kita kembali tidur setelah sahur dan salat Subuh agar enggak mengantuk lagi di siang hari.

Tapi rupanya tidur cukup enggak lantas membuat kita bebas dari kebiasaan menguap saat beraktivitas.

Apakah menguap jadi indikator tidur kita kurang? Atau ada hal lain yang menyebabkannya? Kepoin faktanya, yuk!

Baca Juga: Kesal Mendengar Suara-suara Tertentu? Bisa Jadi Akibat Misophonia!

 

Kualitas Tidur Buruk

Ilustrasi tidur

Kalau kita sering menguap meski cukup tidur, coba cek lagi; jangan-jangan kualitas tidur kita masih buruk.

Tidur cukup sesuai waktu yang dianjurkan bukan berarti otomatis tidur kita juga berkualitas, ya. 

Jadi walaupun kita merasa sudah tidur cukup, bukan enggak mungkin kualitas tidur kita ternyata enggak cukup baik.

Menguap bisa saja terjadi karena kita merasa kelalahan ketika beraktivitas di siang hari atau memilik gangguan tidur yang belum terobati, seperti sleep apnea.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kualitas tidur yang buruk adalah memiliki durasi tidur yang cukup setiap malamnya yaitu 7-9 jam sesuai rekomendasi ahli, mengatasi gangguan tidur yang dialami seperti sleep apnea, dan menghindari segala sesuatu yang bisa mengganggu kualitas tidur. 

Baca Juga: Begini Cara Tepat Mengatasi Kecemasan yang Bikin Susah Tidur!

Bosan

Melamun

Kita juga kerap menguap saat sedang bosan.

Sering menguap dalam konteks ini umumnya terjadi ketika kita melakukan sejumlah tugas atau pekerjaan.

Jadi, menguap tersebut adalah respons tubuh untuk membuat kita tetap terjaga di tengah aktivitasnya.

 

 

'Tertular' Orang Lain

Mungkin kita menguap gara-gara teman atau orang di sekitar kita juga menguap.

Beberapa teori menunjukkan bahwa menguap memainkan peran sosial dalam kelompok.

Jika kita mengalami hal ini di kelompok sosial kita, itu artinya kita selaras dengan orang lain di kelompok tersebut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih mungkin mengalami ini memiliki tingkat empati yang lebih tinggi.

Anatomi menguap kemungkinan besar ditemukan pada bagian batang otak, yang merupakan pusat utama perilaku otomatis lainnya, seperti bernapas, batuk dan menelan.

Inilah sebabnya mengapa kebanyakan dari kita mengalami kesulitan menahan keinginan menguap ketika sudah memulai.

Baca Juga: Padahal Enggak Nangis, Tapi Kenapa Saat Menguap Kadang Keluar Air Mata?

Kondisi Kesehatan Serius

Ada beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perilaku menguap enggak normal atau terlalu sering sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya multiple sclerosis yang membuat penderitanya bisa lebih dari empat kali menguap dalam satu menit.

Orang dengan penyakit Parkinson dan penyakit Lou Gehrig atau Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) juga dapat mengalami peningkatan frekuensi menguap.

Kondisi tersebut diduga bisa menyebabkan seseorang lebih sering menguap karena adanya kerusakan pada bagian tertentu di batang otak.

Jadi, karena menguap adalah hal yang normal, hal pertama yang perlu kita lakukan ketika masih sering menguap meski sudah tidur cukup adalah meninjau kembali kuantitas dan kualitas tidur kita.

Jika pemicu menguap yang kita alami adalah kebosanan, maka hindari pemicunya atau bisa juga dengan melakukan jeda pada aktivitas tersebut. 

Namun, jika beberapa hal tersebut sudah kita upayakan tetapi masih saja sering menguap di siang hari, cobalah berkonsultasi ke dokter untuk menemukan penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah kondisi kesehatan tertentu, semakin segera kita memeriksakan diri maka semakin segera pula penanganan medis yang bisa didapatkan.

 

(*)