Apakah Kita Self-Gaslighting? Cek Yuk, Stop Sabotase Diri Sendiri!

By Salsabila Putri Pertiwi, Selasa, 20 April 2021 | 17:30 WIB
Drama 'Not Yet 30' (foto : KakaoTV via Hancinema)

Memandang Rendah Terhadap Pengalaman Pribadi

Meski tampak sederhana, kebiasaan merendahkan pengalaman diri sendiri bisa membuat kita menyakiti perasaan sendiri hingga enggak dapat mengenali emosi yang kita rasakan sendiri.

Mungkin kita terbiasa mengatakan kepada diri sendiri kalau kita bereaksi berlebihan atau semua hal yang kita rasakan itu enggak benar.

Kita juga mungkin merendahkan diri sendiri dengan membangun perspektif kalau apa yang kita pikirkan atau rasakan itu enggak logis dan salah.

Hal ini termasuk ketika ada orang lain yang menyakiti kita dan kita malah memberitahu diri sendiri kalau kesedihan, kekecewaan, dan sakit hati kita enggak valid, atau orang tersebut mungkin mood-nya sedang jelek dan kita terlalu sensitif.

Bahkan, kita bisa jadi merasa bahwa kita pantas diperlakukan seperti itu karena kita berbuat salah.

Semua itu bisa terjadi karena kita menganggap perasaan kita enggak ada artinya bagi orang lain.

Baca Juga: Gaslighting Bisa Terjadi di Pacaran yang Toxic? Begini Ciri-cirinya!

Mengikuti Orang Lain

Drama 'She Would Never Know'

Alih-alih mengakui perasaan kita sebagaimana adanya, kita malah sibuk mendefinisikan mana yang benar dan salah untuk mengekspresikan diri secara emosional.

Selain itu, mungkin kita juga mengikuti arus untuk menentukan apakah emosi yang kita rasakan tepat atau enggak.

Bahkan meskipun perasaan dan perilaku tertentu berlawanan dengan tujuan dan nilai moral yang kita anut, kita kerap meyakinkan diri untuk melakukannya karena seperti itulah orang lain bersikap.

Sering Mengkritik Diri Sendiri

Tanda yang satu ini mungkin cukup mudah untuk dikenali.

Kalau kita terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain dan berpikir bahwa kita enggak pantas merasakan sesuatu karena orang lain bisa jadi bernasib berbeda, ini artinya kita sudah melakukan self-gaslighting.

Pada akhirnya, kita jadi selalu membandingkan dan mengkritik setiap pengalaman hingga pencapaian kita dengan orang lain.