Pengin Nangis Tapi Enggak Bisa? Mungkin Ini Alasannya Susah Nangis!

By Monika Perangin, Selasa, 8 Juni 2021 | 20:10 WIB
Ilustrasi menangis (thelist.com)

CewekBanget.ID - Menangis adalah ungkapan perasaan yang bisa membantu kita meredakan tekanan secara psikologis atau emosional.

Untuk itu, jika kita bersedih dan kecewa enggak apa-apa untuk menangis dan mengungkapkan isi hati kita. 

"Menangis dapat membantu seseorang mengelola stres emosional mereka dengan lebih baik dan memperkuat hubungan sebagai hasil dari respons yang sehat dan aman terhadap hasil atau situasi negatif," ucap Michael Chen, M.D., selaku dokter dan direktur medis distrik di One Medical.

"Menangis dapat membantu suasana hati seseorang dengan meningkatkan kualitas tidur, mengurangi peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh," tambah dr Chen.

Baca Juga: Ini Hal yang Jessica Enggak Suka dari Krystal Sampai Bikin Nangis!

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa menangis bisa melepaskan hormon oksitosin dan endorfin, yang membantu meringankan rasa sakit fisik dan psikologis sekaligus.

"Saya cenderung menemukan bahwa menahan emosi seseorang dan membatasi kemampuan untuk menangis dapat menyebabkan hasil negatif seperti depresi kronis, kecemasan, dan hubungan yang sulit," jelas Chen.

Untuk itu, di saat yang diperlukan, enggak apa-apa menangis dan jangan ditahan.

Merasakan hal yang menyedikan dan larut dalam kesedihan adalah hal yang normal, setelah itu kita bisa kembali dan bangkit.

Namun, ada beberapa orang yang merasa enggak bisa menangis dalam keadaan sedih.

Mungkin ini asalannya kenapa kita susah menangis.

Rasa malu dan stigma budaya

6 momen idol kpop menangis

Menurut dr Chen, dalam konteks perkembangan manusia dan faktor sosiologis, sebenarnya umum bagi sebagian orang untuk enggak bisa menangis di masa dewasa.

"Menangis adalah respons biologis refleksif pada sebagian besar manusia terhadap keadaan emosional seperti kesedihan, kemarahan, dan kebahagiaan," jelas dr Chen.

"Ketika manusia mencapai usia dewasa, kita belajar mengelola respons menangis kita melalui asosiasi negatif yang dipelajari seperti rasa malu dan ekspektasi budaya, yang memengaruhi bagaimana seseorang dengan mudah menangis dibandingkan dengan yang lain."

Adaptasi negatif ini malah justru bisa membuat seseorang menjadi depresi karena kecemasan ketika menangis dibatasi secara perilaku.

Stereotip gender

Idol Kpop menangis akibat fan project

Beberapa orang enggak bisa menangis karena mereka diajarkan untuk enggak boleh menangis sejak kecil.

Hal ini berlaku untuk orang yang memiliki gander cowok.

Mempunyai kesan yang kuat dan dipaksa untuk kuat, stereotip gender ini lah yang bikin cowok enggak bisa nangis dan terbiasa menahan perasaannya.

Baca Juga: 3 Kisah di Drama Move To Heaven Ini Paling Bikin Nangis. Sedih Banget!

Masalah emosional

Ilustrasi cewek mengontrol emosi

Menahan tangis dalam jangka panjang bisa membuat orang menjadi depresi dan mengalami gangguan kecemasan.

Hal ini bisa berakibat pada tumpul atau mati rasa emosional.

"Sistem limbik, yang mengaktifkan respons fight/flight/freeze kita bersama dengan bagian lain dari otak yang memproses emosi dapat terganggu, dan aktivitas saraf yang sehat terganggu," ujar Mary Joye, LMHC selaku konselor di Winter Haven, Florida.

Padahal, kita perlu mengeluarkan segala emosi yang kita rasakan. 

"Enggak ada yang lebih buruk daripada enggak merasakan apa-apa sama sekali," tanah dr Joye.

Kecemasan

ilustrasi cemas

Orang yang menghadapi kecemasan sosial mungkin enggak pengin ada orang yang melihatnya menangis.

Jadi, kita akan menekan perasaan kita karena takut dihakimi.

Menurut dr Joye, orang yang perfeksionis atau kodependen mungkin menahan air mata juga untuk tampak mengendalikan emosi mereka.

Sebenarnya orang tersebut juga mempunyai hati yang rapuh dan perasaan yang pengin dikeluarkan.

Baca Juga: Drama Korea Move To Heaven Pasti Bikin Nangis, Ini 5 Alasannya!

Obat-obatan tertentu

Sedang rutin mengonsumsi obat, jangan dahulu mengonsumsi buah-buahan ini.

Obat-obatan tertentu juga dapat berperan dalam menumpulkan emosi.

Menurut penelitian dari Universitas Oxford, antara 46% dan 71% pengguna antidepresan pernah mengalami penumpulan emosi selama perawatan.

Antidepresan yang paling sering dikaitkan dengan penumpulan emosi adalah inhibitor reuptake norepinefrin selektif (SNRI), inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), dan antidepresan trisiklik dan tetrasiklik.

Ini mungkin menunjukkan bahwa serotonin adalah salah satu penyebab utama penumpulan emosi.

(*)