Terapi bisa membantu seseorang untuk mengeksplorasi apa yang mendasari daya saing dan mengatasi masalah tersebut.
3. Interaksi yang tidak sehat
Menjadi sahabat bukan berarti kita punya hubungan yang selalu sehat. Terkadang, interaksi yang tidak sehat bisa saja terjadi dan membuatmu kesepian atau cemas.
Contoh hubungan yang tidak sehat dalam persahabatan misalnya ketergantungan bersama, toxic, hingga keberpihakan.
Terkadang kita mungkin berpikir untuk menyudahi persahabatan seperti itu. Namun dengan sesi terapi, kita dan sahabat bisa memperbaiki ketidakseimbangan itu lho.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diingat Agar Persahabatan Kita Enggak Gagal!
4. Jarak
Lulus dari sekolah, pindah tempat kerja, pindah rumah, atau terlalu sibuk, bisa membuat hubungan kita dengan sahabat tak seakrab dulu.
Jika merasakan jarak yang semakin jauh dengan sahabat, maka terapis atau psikolog bisa membantu kita dan sahabat merasa lebih dekat meski berjauhan secara jarak.
5. Kehidupan yang berubah
Sahabat mungkin sudah lulus kuliah, dapat kerja yang bagus, menikah, atau sedang merintis sebuah bisnis. Sedangkan kita, masih ada di fase yang sama.
Jika hubungan kita dan teman dekat menjadi berjauhan karena ada dalam fase kehidupan yang berbeda, maka kita enggak sendirian, kok!
Sebuah studi pada tahun 2015 tentang persahabatan, mencatat bahwa seiring bertambah usia, kewajiban keluarga dan pekerjaan kerap membatasi jumlah waktu dan energi yang harus dicurahkan untuk persahabatan.
Karena waktu sangat berharga, maka menghabiskan waktu bersama untuk terapi adalah cara ampuh untuk menunjukkan bahwa persahabatan adalah hal penting bagi kita.
Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "Mengenal Friendship Therapy, Cara Perbaiki Hubungan dengan Sahabat."
(*)