CewekBanget.ID - Buat kita yang merasa berat badannya berlebih, pasti bakal senang banget kalau tiba-tiba berat badan kita turun ya, girls.
Apalagi tanpa melakukan usaha yang berlebihan.
Tapi, kalau sampai berat badan kita turun drastis tanpa melakukan diet ataupun olahraga, jangan senang dulu!
Karena ini bisa aja jadi salah satu gejala hipertiroid, lho!
Baca Juga: Waduh! 5 Kebiasaan Pagi Ini Malah Bikin Berat Badan Kita Naik!
Hipertiroid merupakan suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dalam aliran darah.
Kalau sudah begini, maka metabolisme dalam tubuh akan bekerja terlalu cepat, dan akhirnya akan memberikan efek negatif pada tubuh.
Selain berat badan turun drastis, detak jantung kita juga biasanya akan meningkat.
Berikut beberapa gejala dan penyebab hipertiroid yang perlu kita ketahui seperti yang dilansir dari Grid Health.
Gejala hipertirod
1. Nafsu makan tinggi
2. Merasa gugup, cemas, dan gampang marah
3. Tremor, biasanya terlihat di tangan dan jari-jarinya
4. Keringat berlebih
5. Menjadi sangat sensitif terhadap udara panas
6. Kelenjar tiroid membesar (gondok), yang bisa terlihat di bagian pangkal leher
Untuk para cewek, hipertiorid juga bisa menyebabkan masalah pada siklus menstruasi juga, lho!
Penyakit inipun bisa menyebabkan BAB menjadi lebih sering, sulit tidur, kulit menipis, dan rambut lebih rapuh.
Penyebab hipertiroid
Baca Juga: Tetap Langsing Meski Makan Banyak? Ternyata Disebabkan sama Hal Ini!
Melansir niddk.nih.gov, penyebab hipertiroid cukup beragam, seperti penyakit Graves, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan radang kelenjar tiroid (tiroiditis).
Enggak sampai di situ, hipertiroid juga bisa disebabkan oleh terlalu banyak yodium, terlalu banyak obat hormone tiroid, dan tumor non-kanker di kelenjar pituitari.
Penyakit Graves merupakan penyebab paling umum hipertiroid. Ini merupakan salah satu gangguan autoimun.
Orang yang mengalami penyakit ini, sistem kekebalannya menyerang tiroid dan menyebabkan produksi hormon tiroid terlalu banyak.
FYI, selain orang-orang yang mempunyai kondisi tersebut, hipertiroid juga berisiko dialami oleh cewek.
Orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis seperti diabetes tipe 1 atau anemia pernisiosa juga berisiko tinggi terhadap penyakit yang satu ini.
Pengobatan hipertiroid
Dalam pengobatan hipertiroid, dokter biasanya akan berusaha untuk mengembalikan hormon tiroid ke kadar yang normal.
Pengobatan enggak cuma menghilangkan gejala, tapi juga mencegah komplikasi seperti penyakit jantung, tulang rapuh, gangguan mata, kulit kemerahan, dan krisis tirotoksik.
Pengobatan hipertiroid akan disesuaikan dengan usia, kemungkinan alergi atau efek samping, kondisi lain (hamil atau penyakit jantung), dan akses ke profesional.
Terdapat tiga metode pengobatan yang biasa dilakukan, yaitu menggunakan obat-obatan, terapi radioiodine, atau operasi tiroid.
(*)
Baca Juga: Seminggu Berat Bisa Turun 4 Kg dan Tetap Makan Nasi, Ini 3 Tipsnya!