Menuntut keadilan karena menyebabkan rumah neneknya rusak
Menurut SFA, selama 10 tahun terakhir ini Pemkot Jambi memberikan izin truk bertonase 20 ton melintas di jalan warga.
Padahal, izin untuk melintas di jalan tersebut maksimal truk bertonase 5 ton.
"Saya menyuarakan untuk keadilan nenek saya, seorang pejuang kemerdekaan RI yang dizalimi rumah dan sumurnya dirusak berkali-kali oleh perusahaan China yang bekerja sama dengan Pemkot Jambi yang tidak bertanggung jawab ini," ungkapnya di salah satu video.
Selain itu, ia juga menyatakan jika perusahaan tersebut awalnya untuk PLTU, namun berubah menjadi perusahaan kayu hutan.
Kerusakan dari aktivitas tersebut adalah terjadinya longsor dan banjir hingga kebakaran hutan.
Menurutnya, sang nenek, Habsah, udah berkali-kali melakukan perbaikan jalan secara mandiri.
Proses perbaikan yang dilakukan sama sekali enggak mendapatkan bantuan dari pihak perusahaan terkait.
Masih dari video yang ia unggah di TikTok, SFA mengatakan kalau Pemkot Jambi berisi iblis.
Ia juga menyamakan Pemkot Jambi sebagai Kerajaan Firaun.
Baca Juga: Info Sekolah Peringkat 10 Besar Kampus di Indonesia dengan Jurusan Ilmu Hukum Terbaik