Pemikir tingkat tinggi mencoba mendapatkan pengalaman yang orang lain enggak berani mencobanya. Apakah kamu termasuk orang yang seperti itu?
2. Memperhatikan ide-ide baru yang ditolak sebagian besar orang
Orang-orang selalu menolak ide-ide baru. Bisa jadi mereka terlalu skeptis. Atau mereka hanya merasa enggak nyaman dengan perubahan.
Contohnya, banyak orang menolak cryptocurrency ketika konsep ini pertama kali muncul, namun crypto telah menikmati salah satu pertumbuhan tercepat dibandingkan dengan pasar lain dalam sejarah umat manusia.
Walaupun mayoritas menolak ide seperti itu, para pemikir tingkat tinggi mampu melihat potensi dari ide-ide baru.
Para pemikir tingkat tinggi berupaya untuk menciptakan keseimbangan sempurna antara keterbukaan dan skeptisisme.
Mereka terbuka terhadap ide-ide baru. Mereka berusaha untuk enggak berprasangka buruk. Mereka dengan cermat memeriksa konsep-konsep baru sebelum memutuskan potensi apa yang akan mereka miliki.
Sebaliknya, pemikir rata-rata kurang terbuka karena mereka membebankan prasangka yang enggak memungkinkan mereka mencari fakta.
3. Beropini setelah memeriksa fakta
Pemikir tingkat tinggi enggak mempunyai pendapat tentang segala hal. Namun ketika mereka membentuk opini, mereka memastikan bahwa mereka telah memeriksa faktanya, artinya, mereka memastikan bahwa mereka membentuk postjudice (beropini setelah memeriksa fakta), bukan prasangka sebelum memeriksa fakta.
Para pemikir tingkat tinggi terbuka terhadap kenyataan bahwa meskipun mereka telah mengkaji fakta sebelum membentuk opini, penelitian mereka mungkin aja gagal.
Dan ketika pihak lawan menunjukkan argumen yang kuat, mereka cukup yakin untuk mengubah pendapatnya tanpa menyakiti egonya.