Penjelasan Perlemakan Hati dan Pola Hidup yang Tepat untuk Pencegahan

By Indah Permata Sari, Kamis, 26 Oktober 2023 | 08:35 WIB
Ilustrasi mengalami perlemakan hati (foto : freepik)

CewekBanget.ID - Perlemakan hati jadi salah satu penyakit yang harus kita waspadai, girls.

Hati sendiri adalah organ tubuh yang bisa memecah lemak dari makanan yang kita konsumsi untuk diubah jadi energi buat tubuh kita.

Melansir laman aladokter.com, perlemakan hati atau yang nama medisnya hepatic steatosis merupakan penyakit dengan kondisi organ hati memiliki atau menyimpan terlalu banyak lemak.

Ketika ada banyak lemak dalam hati, ini bisa membuat hati memiliki gangguan dan malfungsi sehingga bisa menyebabkan terjadinya penyakit hati.

Lalu apa yang menyebabkan kita mengalami perlemakan hati ini?

Masih melansir laman yang sama, beberapa penyebab dari penyakit ini adalah konsumsi alkohol yang berlebihan, konsumsi obat tertentu dalam waktu lama dan dosis tinggi, adanya paparan zat beracun, menderita hepatitis C, malnutrisi, berat badan yang turun drastis, dan juga adanya sindrom metabolik.

Sindrom metabolik sendiri juga memiliki beberapa kondisi seperti obesitas, tingginya trigliserida, kolesterol HDL rendah, hiperglikemia, dan hipertensi.

Perlu dipahami kalau kondisi sindrom metabolik tersebut sangat erat hubungannya dengan pola makan dan gaya hidup yang enggak sehat.

Sehingga ini benar-benar erat juga kaitannya dengan apa yang kita makan setiap hari yaa, girls.

Lalu kenapa sih perlemakan hati ini harus diwasapadari dan juga kita perhatikan?

Melansir laman yankes.kemkes.go.id, 7-30% penderita perlemakan hati daat terjadi perburukan seiring dengan berjalannya waktu dan ada klasifikasi stadiumnya.

Baca Juga: Nyeri Wajah di Sebelah Sisi? Bisa Disebabkan sama 5 Penyakit Ini

Terdapat 3 stadium dari perburukan perlemakan hati, yaitu:

1. Steatohepatitis : ada pembengkakan hati yang merusak jaringan hati.

2. Fibrosis hati : pembentukan jaringan parut dalam hati

3. Sirosis hati (pengerasan hati) : pembentukan jaringan parut yang makin bertambah sehingga menggantikan jaringan hati yang sehat.

Pola hidup mencegah perlemakan hati

dr. Saut Horas H. Nababan, Ph.D., Sp.Pd-KGEH, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterohepatologi, melalui press release yang disiarkan Siloam Hospitals, membagikan tips untuk meminimalisir terkena perlemakan hati.

1. Usahakan memiliki berat badan sehat yang stabil.

2. Olahraga teratur

3. Pola makan sehat

4. Mengelola resistensi insulin. Ini penting banget mengontrol kadar gula darah dengan menjalani diet rendah karbohidrat.

5. Konsumsi alkohol dengan tanggung jawab alias enggak berlebihan atau lebih baik enggak konsumsi sama sekali yaa.

Baca Juga: Apa Itu Tes Mammogram dan Kenapa Perempuan Dewasa Harus Periksa

Masih dari rilis yang sama, dr. Saut menjelaskan ada yang namanya elastografi hati, pemeriksaan yang bisa mengukur kekuatan hati.

Alat dari pemeriksaan ini membuat dokter bisa menilai apakah sudah ada komplikasi dari penyakit hari kronis yang diderita pasien.

“Jadi, alat ini bisa digunakan pada kasus-kasus seperti infeksi virus hepatitis B dan C, sirosis, penyakit hati alkoholik, penyakit hati non-alkoholik, dan penyakit hati yang terkait gangguan metabolik.

Pemeriksaan ini juga berguna dalam memantau perkembangan penyakit hati akibat obat-obatan atau autoimun,” jelas dr. Saut.

Sudah dijelaskan sebelumnya kalau kita harus memahami soal perlemakan hati ini karena ternyata dr. Saut juga menyebut kasus penyakit ini di Indonesia meningkat!

“Kasus perlemakan hati akibat gangguan metabolik di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam dekade akhir.

Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, tingginya insidensi obesitas dan diabetes telah berkontribusi terhadap peningkatan kasus perlemakan hati di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menderita atau berisiko terserang penyakit hati akibat gangguan metabolik,” ucap dr. Saut.

Bedasarkan laman aladokter.com, perlemakan hati umumnya enggak menimbulkan hejala dan gejala jelas baru muncul ketika ada peradangan.

Gejalanya itu berupa rasa nyeri atau begah di bagian kanan atas perut, mual, hilang nafsu makan, berat badan berkurang dan tubuh terasa lemah.

Baca Juga: Waduh! 5 Penyakit Ini Mengintai Kalau Kita Keseringan Ciuman

(*)