Meski Murah, Ini 5 Bahaya Terlalu Sering Makan Tempe. Risiko Anemia!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Minggu, 18 Februari 2024 | 18:10 WIB
Tempe kedelai (tribunnews)

CewekBanget.ID - Tempe merupakan salah satu lauk yang banyak digemari masyarakat Indonesia.

Selain harganya murah, tempe bisa diolah menjadi beragam sajian masakan.

Meski demikian, sumber protein nabati ini enggak bisa kita konsumsi kebanyakan, girls.

Berikut 5 bahaya terlalu sering makan tempe yang perlu kita waspadai!

Baca Juga: Enggak Doyan Yogurt? Coba 5 Makanan Kaya Probiotik Ini Termasuk Tempe!

1. Gangguan tiroid

Kebanyakan makan tempe bisa memicu gangguan tiroid atau kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu di bagian depan bawah leher.

Kelenjar tiroid bertugas menghasilkan hormon tiroid, yang berperan mengendalikan metabolisme dan akan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh.

Masalah pada kelenjar ini akan mengganggu proses metabolisme dan dapat berimbas pada meningkatnya sejumlah risiko penyakit.

Potensi gangguan fungsi tiroid sendiri terjadi akibat kandungan goitrogen, zat yang ada dalam kacang kedelai.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kedelai termasuk olahannya seperti tempe, dalam jumlah sedang enggak banyak berpengaruh pada fungsi tiroid.

Kendati demikian, untuk pencegahan, sebaiknya penderita gangguan tiroid mulai membatasi asupan makan tempe, ya!

2. Risiko anemia

Dikutip dari Kompas.com, efek samping makan tempe terlalu sering juga termasuk meningkatkan risiko anemia.

Bahan nabati seperti kedelai memang kaya akan mineral berupa zat besi yang membantu tubuh memproduksi hemoglobin dalam darah.

Sayangnya, zat besi dalam kedelai jauh lebih rendah daripada bahan makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.

Oleh karena itu, kalau kita cuma mengonsumsi tempe atau bahan pangan nabati lain tanpa diimbangi protein hewani, kemungkinan akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.

Rendahnya mineral zat besi dalam tubuh tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.

3. Alergi

Melansir Healthline, tempe umumnya aman dikonsumsi, tetapi mungkin enggak cocok buat semua orang.

Seperti bahan makanan lain, tempe dapat memicu alergi pada orang-orang tertentu, meski jarang terjadi.

Seseorang dengan alergi tempe biasanya akan mengalami beberapa gejala, termasuk bengkak, gatal, dan sulit bernapas.

Baca Juga: Merugi! Jangan Pernah Beli dan Makan Tempe dengan 3 Kondisi Ini

Kondisi ini bisa berkembang menjadi anafilaksis, reaksi alergi berat yang dapat berujung pada kematian nih, girls!

Oleh karenanya, orang yang alergi tempe sebaiknya menghindari atau enggak memakan bahan yang satu ini sama sekali, ya!

4. Ketidakseimbangan hormon

Mengutip laman Stylecraze, efek samping tempe berikutnya dapat berasal dari kandungan isoflavon.

Isoflavon adalah fitonutrien atau senyawa khas tumbuhan yang banyak ditemukan pada kacang kedelai dan legum.

Senyawa ini berpotensi menyebabkan aktivitas estrogen alami dalam tubuh menjadi kurang efektif, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.

5. Memperburuk asam urat

Tempe terbuat dari fermentasi kacang kedelai dengan bantuan beberapa jenis kapang Rhizopus atau kerap disebut ragi tempe.

Melansir dari Kompas.com melalui Sajian Sedap, bahan utama tempe ini merupakan kelompok kacang-kacangan, makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.

Meski berpotensi memicu serangan asam urat atau gout, efek tempe tak seburuk yang dihasilkan makanan tinggi purin lain, seperti jeroan dan makanan laut.

Namun, seseorang dengan kadar asam urat di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, termasuk kedelai dan olahannya.

(*)

Baca Juga: Ini Bahaya Makan Tempe Mentah Tanpa Dimasak Dulu. Bisa Beracun?