Balada Calon Ketua Osis

By Astri Soeparyono, Kamis, 7 Agustus 2014 | 16:00 WIB
Balada Calon Ketua Osis (Astri Soeparyono)

Ike mendekat untuk melihat tulisan di meja Fahri.  Betapa terkejutnya Ike melihat selain tulisan 'tukang eksis', masih ada tulisan-tulisan lain seperti 'big mouth', 'stinky mouth', 'sok tahu', 'banci tampil' dan yang paling jelas menyerang Fahri adalah tulisan yang berbunyi, 'Fahri, for OSIS President is a joke'.

Ike yang memang jeli dan hafal dengan tulisan tangan teman-temannya, bisa segera mengenali siapa penulisnya.  Ike melirik Fika yang juga sedang memandang Ike dengan gugup.  Fika lalu memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan kelas diikuti teman-temannya.

"Aku enggak tahu siapa penulisnya," Ike berbohong. "Tapi ini memang keterlaluan."

Ike dan Handri memandang Fahri dengan penuh empati.

"Aku enggak apa-apa, kok," ujar Fahri.

Bel tanda pelajaran berbunyi, semua murid masuk kelas dan duduk di bangku masing-masing. Handri yang duduk tepat di belakang Ike, bertanya lagi.

"Benar kamu enggak tahu siapa penulisnya?"

"Aku tahu tapi enggak mau kasih tahu," jawab Ike.  "Fahri bilang, dia enggak apa-apa.  Lagi pula, istilah tukang eksis memang pas buat Fahri."

Handri terkikik. "Iya juga, sih," gumamnya.

Pengambilan suara telah selesai dilakukan.  Hasilnya akan diumumkan tiga hari kemudian.  Di hari yang penting ini, Ike melihat Fahri masih saja tampak murung.