"Hey!" panggilan Ica menyentakkan Bintang dari pikirannya. "Kok lo tiba-tiba nanya kayak gitu? Kenapa?"
"Enggak, nanya doang," jawab Bintang singkat, lalu kembali menekuni bukunya.
Tiba-tiba Ica menjulurkan tangan kanannya di depan muka Bintang. "Berarti sekarang kita temenan dong."
"Hah?"
"Tadi lo ngobrol sama gue."
"Gue cuma nanya." Bintang mulai terlihat kebingungan.
"Pertanyaan termasuk dengan perkataan, perkataan termasuk dengan obrolan. Biasanya pertemanan itu dimulai saat seseorang dengan orang yang lainnya saling berbincang-bincang," Ica sok bijak.
"Hah? Pendapat siapa, tuh?"
"Gue! Berarti sekarang kita temenan, ya."
Sesaat Bintang bingung apa yang harus dia lakukan. Menerima permintaan pertemanan Ica atau tidak. Dia masih trauma dengan yang namanya 'teman' karena kejadian di Singapura dulu.
Karena tidak ada jawaban akhirnya Ica menarik tangan Bintang keluar kelas. "Dari pada bengong terus mendingan kita ke kantin aja, yuk. Laper nih."
***