Nama yang bagus. Aku suka.
Gadis kecil itu menghela napas dan meletakkan Benny di samping kananku. Tangan kami dibiarkan saling bersentuhan.
"Mulai detik ini, kalian adalah pasangan," Tasia menegaskan. "Kalian tahu kenapa?"
Aku tidak tahu.
Tasia tersenyum penuh arti. "Karena sebenarnya kalian adalah satu. Kalian dibuat dengan satu kain yang sama. Jadi Jessie adalah Benny, dan sebaliknya."
Aku menatap kedua mata Tasia yang berbinar-binar. Senang, seperti aku. Sayangnya, aku tidak bisa melihat reaksi Benny. Apakah dia juga sesenang aku?
***