CATATAN SI BON

By Astri Soeparyono, Kamis, 4 Agustus 2011 | 16:00 WIB
CATATAN SI BON (Astri Soeparyono)

         Hari ini hari yang indah. Ada tiga pelajaran kosong, dan di jam matematika aku dan Dinar izin ke toilet sebentar, lalu singgah ke kantin.

         Seperti biasa, aku pesan nasi abon untuk makan siang. "ini nasi abonnya. "Bon," ujar ibu kantin dengan muka ditekuk.'Bon' versi ibu kantin adalah bon yang sebenarnya. Aku memang kerap ngebon nasi abon sama dia. Tapi tidak untuk hari ini. Aku akan menyicil hutangku mulai sekarang.

         "Bayarnya sekaligus saja, deh, Bon! Enggak usah nyicil segala!" Dia malah bilang gitu saat aku menyodorkan dua keping seratusan sebagai angsuran tahap pertama. Ah, ibu kantin terlalu emosi. Lagi datang bulan kali.

Hari ini aku ulang tahun. Dan aku enggak akan menodai hari bersejarah ini dengan satu kebohongan pun. Tapi tiba-tiba Dinar menjawilku sambil tersenyum, "Hey, nanti jangan lupa traktir ya, Bon!"

        

Hari ini aku ulang tahun. Dan aku enggan akan menodai hari bersejarah ini dengan satu kebohongan pun. Tapi tiba-tiba Dinar menjawilku sambil tersnyum, "Hey, nanti jangan lupa traktir ya, Bon!"

         Aku gelagapan, lalu spontan menyahut, "Ya, dompetnya ketinggalan." Dinar langsung kecewa. Dasar idiot! Kenapa bohong lagi, sih? Rusak deh hari ini! Aku menampar-nampar pipiku sendiri sampai-sampai Dinar menyangka temannya ini mendadak gila.

         Tapi aku berprinsip, show must go on. Masih ada kesempatan untuk membersihkan noda kebohongan yang aku ciptakan tadi pagi. Sambil memasang tampang ceria, kuluruhkan semua sifat pelit dan kikir yang berkuasa di dada. "Din, ternyata gue bawa dompet. Gue traktir lo makan!" Dinar langsung sumringah. "Oya? Makan apa kita?" "Nasi Abon." Dinar malah bengong.

         Mataku terpicing. Tiba-tiba saja tulisanku tak terbaca lagi. Sebuah bayangan besar menutupinya aku mendongak. Bu Citra berdiri di sampingku dengan wajah galak. Cepat-cepat kututup catatan harianku, lalu menyambar buku matematika di meja.

         "Bonita! Apa yang kita pelajari hari ini?!!"

         "Umm..." Aku membalik-balikan buku di tanganku dengan serius. "Algoritma?"