8 Kasus Pembunuhan Misterius di Dunia yang Enggak Terpecahkan Sampai Sekarang

By Muti Siahaan, Jumat, 23 Februari 2018 | 15:30 WIB
(list25) (Muti Siahaan)

Penembakan ini terjadi setelah dia berkotbah yang meminta tentara El Salvador, sebagai seorang Kristiani, seharusnya mematuhi perintah Tuhan dan berhenti menjalan tuntutan pemerintah yang menekan dan melanggar hak asasi manusia.

Ada yang mengatakan kalau pembunuhan ini dilakukan oleh pemerintah sendiri namun tidak ada satu orang pun yang mengakuinya.

Olof Palmer adalah politikus dari Swedia dan pernah menjadi perdana menteri Swedia dari tahun 1982 – 1986.  Olof dikenal dengan referendumnya yang menuntut penghapusan semua reaktor nuklir di Swedia.

Ketika menjadi perdana menteri dia sangat vokal soal posisi Swedia dalam urusan keamanan di Eropa. Olof dibunuh tanggal 28 Februari 1986 ketika sedang berjalan pulang ke rumah bersama istrinya setelah menonton bioskop.

Ada banyak teori tentang pembunuhan ini, termasuk konspirasi politik. Tapi sampai sekarang kasusnya belum terpecahkan.

Salah satu rapper terkenal di tahun 90an ini ditembak oleh seorang tak dikenal lewat mobil ketika Tupac baru saja menonton pertandingan tinju antara Mike Tyson - Bruce Sheldon pada bulan September 1996.

Tupac meninggal enam hari kemudian akibat luka tembakan. Dan enam bulan kemudian, saingan terbesarnya, Biggie Smalls juga tewas tertembak di Los Angeles.

Rumor yang beredar mengatakan Tupac dan Biggie merupakan korban dari persaingan antara kelompok hip hop east coast dan west coast.

Penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian Los Angeles tidak pernah bisa menemukan siapa pelaku pembunuhan keduanya. Kasus ini hingga sekarang belum terpecahkan.

Kasus pembunuhan ini sangat berkaitan dengan cerita mata-mata juga. Seorang mantan anggota inteligent Rusia, Alexander Litvinenko mendapat suaka politik di Inggris.

Tiba-tiba saja tanggal 1 November 2006 dia terserang penyakit aneh. Setelah diselidiki ternyata Alexander sudah diracun dengan Polonium (sejenis zat radiasi tingkat tinggi).

Dia meninggal beberapa hari kemudian. Istrinya merasa yakin kalau Alexander sengaja diracun oleh pemerintah pusat di Moskow (ibu kota Rusia).

Beberapa teori mengatakan kalau dia sengaja diracun agar enggak membocorkan rahasia negara. Namun hingga sekarang motif dan siapa pembunuhnya belum terpecahkan sama sekali.