Keuntungan dan Kerugian Jadi Mahasiswa Kupu-kupu

By Averina Lita, Minggu, 7 Januari 2018 | 07:59 WIB
photobucket (Averina Lita)

Coba kita lihat di Instagram atau Youtube, makin banyak anak muda yang sukses mengembangkan hobi mereka jadi sesuatu yang bermanfaat bahkan menginspirasi.

Kalau kita suka nulis blog atau bikin video buat di-upload ke Youtube, kita bisa menekuninya dengan lebih serius. Melakukan sesuatu yang kita sukai dari hati tentunya akan membuahkan hasil yang lebih oke.

Pengalaman kerja part-time bisa membuat kita makin siap menghadapi dunia kerja yang sebenarnya dan membuat resume kita lebih meyakinkan.

Enggak cuma tambah pengalaman, kita juga bisa sekalian tambah teman dari berbagai kalangan dan keahlian. Atau kalau mau lebih mandiri, kita bisa mulai buka usaha kecil-kecilan.

Apalagi sekarang ini jumlah entrepreneur muda makin bertambah dengan lahirnya banyak startup baru. Pasti rasanya lebih menyenangkan kalau bisa membiayai uang kuliah sendiri dan enggak bergantung sama orangtua lagi.

Dengan jadi mahasiswa kupu-kupu, kita jadi enggak banyak punya teman. Soalnya waktu diajak jalan setelah pulang kuliah, kita lebih sering absen atau menggunakan berbagai alasan buat menolak.

Paling-paling teman yang kita punya terbatas pada teman sekelas. Akhirnya kita jadi lebih sering menghabiskan waktu sendirian selama di kampus, termasuk waktu makan di kantin.