Curhat Dua Blogger Cewek yang Pernah Mengalami Kekerasan dari Pacarnya. Posesif Belum Tentu Sayang

By Debora Gracia, Minggu, 26 November 2017 | 13:20 WIB
Curhat Dua Cewek yang Pernah Dihina, Diludahi, dan Dipukul oleh Pacarnya Sampai Menyebabkan Trauma (Debora Gracia)

Kata-kata yang enggak sepantasnya dilontarkan pada sesama manusia. Saat itu aku duduk di bawah dan menangis dan dia meludahi kepalaku juga menendangku sampai tiga kali.

Dari situ lah aku memutuskan untuk berpisah, untuk kebahagiaanku sendiri. Masa move on-nya memang enggak sebentar, sekitar 1 tahun.

Setiap orang membutuhkan dukungan di saat-saat terberatnya dan aku bersyukur punya sahabat, kedua orangtua, dan adikku yang selalu setia berada di sampingku.

Sampai sekarang, aku pernah beberapa kali terbangun dari mimpi buruk tapi aku beruntung punya suami yang dengan sabar menjaga dan memahamiku. Aku rasa aku sangat bersyukur dengan itu semua.

Kekerasan dalam pacaran itu enggak bisa dibiarkan, harus dihentikan. Meskipun kamu berkata kalau kamu terlalu sayang padanya. Dia enggak menghargaimu sebagai orang yang dia sayang, atau orang yang sayang padanya.

Dia enggak menghargai kamu sebagai seorang manusia yang bisa sakit secara fisik maupun mental. Lalu, apa yang harus dipertahankan?”

(Baca juga: Curhat Cewek 18 Tahun yang Diperkosa Pacar Sendiri Hingga Hamil, Lalu Terus Disakiti Lewat KDRT)

Being Silent Is Not Okay

Melihat contoh kisah dua cewek di atas, kita harusnya paham kalau kekerasan dalam pacaran bukan sesuatu yang harus dibiarkan atau didiamkan.

Kita enggak akan tahu berapa panjang efek yang akan dirasakan sesudahnya, maka yang paling bisa kita lakukan adalah mencegahnya sebelum bertambah parah.

Komnas Perempuan mencatat kekerasan dalam pacaran (KDP) yang terjadi tahun 2016 sebanyak 2.734 kasus dan kebanyakan yang menjadi korban adalah perempuan.

Kekerasan dalam pacaran melingkupi kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan seksual.

Kita pasti enggak mau angka tersebut terus bertambah setiap tahunnya, kan? Kalau saat ini kita menjadi korban, cara paling tepat adalah meminta pertolongan dari orang-orang terdekat kita.

Diam tidak selalu berarti emas. Kita enggak akan bisa keluar dari permasalahan tersebut kalau hanya diam saja. Juga kita bisa mencari perlindungan seperti ke Komnas Perempuan, atau HelpNona.

Kalau sekarang teman kita yang sedang mengalaminya, hal yang harus kita lakukan jangan menghakiminya apa lagi menyalahkannya. Tapi kita harus terus mendukungnya dan melindunginya.

Karena sebenarnya yang dibutuhkan seorang korban kekerasan pacaran bukannya disalahkan tapi perasaan aman.

(BacaPikiran Untuk Bunuh Diri Datang Tanpa Disadari & Sering Dianggap Remeh. Waspada Sebelum Terlambat)