Siapa sih yang pengin punya pacar galak dan suka main tangan? Enggak ada. Tapi gimana kalau kita udah terlanjur terlibat dalam hubungan yang enggak sehat semacam ini?
Gimana kalau pasangan kita terus menerus menyakiti kita baik secara fisik maupun psikis? Ini yang harus kita lakukan kalau pasangan kita melakukan kekerasan dalam hubungan pacaran.
Yang tahu seberapa keras “kadar penyiksaan” yang dilakukan pasangan terhadap kita, ya diri kita sendiri. Kalau menurut kita apa yang mereka lakukan masih enggak terlalu serius, kayak misalnya melarang kita pergi sama teman-teman, coba untuk bicarain hal ini ke dia.
Bilang kalau kita enggak suka dan enggak mau kalau hubungan pertemanan kita diatur dan dibatasi. Jelasin ke dia kalau dalam hubungan pacaran, kepercayaan itu hal yang paling penting, jadi dia harusnya bisa belajar untuk percaya sama kita.
Kalau dia emang sayang sama kita, dia pasti akan ngerti dan enggak ngulangin perbuatannya lagi. Tapi kalau masih dilakuin juga, baca step berikutnya.
(Baca juga: Ini Pengakuan Cowok yang Pernah Melakukan Kekerasan dalam Pacaran)
Yang paling sering terjadi dalam hubungan yang enggak sehat adalah terjebaknya pihak si korban. Kita sebenarnya udah enggak tahan sama sikapnya yang keterlaluan, tapi banyak hal yang enggak bisa bikin kita lepas dari dia.
Misalnya, kita masih ngerasa sayang sama dia atau kondisi yang membuat kita harus ketemu dia setiap hari. Padahal kalau kita terus diam dan membiarkan hal ini, keadaannya justru bisa makin bahaya buat kita.
Dia bakal ngira kalau apa yang dia lakukan itu bukan tindakan yang salah dan akhirnya akan terus menerus memperlakukan kita dengan buruk. Jadi sebaiknya kalau pasangan kita udah sering berlaku kasar (dalam bentuk apapun), lebih baik putuskan semua kontak yang bisa menghubungkan kita ke dia, dari mulai medsos sampai jaringan komunikasi pribadi juga.